Terungkap! Microsoft Berencana Beli Perusahaan Keamanan Siber RiskIQ

 


Bisnis.com, JAKARTA - Microsoft Corp. telah setuju untuk mengakuisisi RiskIQ, sebuah perusahaan pembuat perangkat lunak keamanan, ketika raksasa teknologi itu mencoba untuk memperluas produknya dan melindungi pelanggan dengan lebih baik di tengah gelombang serangan siber global yang meningkat

Dilansir Bloomberg, Senin (12/7/2021), menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, kesepakatan itu akan diumumkan segera dalam beberapa hari ke depan. Microsoft akan membayar lebih dari US$500 juta tunai untuk perusahaan.

RiskIQ yang berbasis di San Francisco membuat perangkat lunak cloud untuk mendeteksi ancaman keamanan, membantu klien memahami di mana dan bagaimana mereka dapat diserang di web kompleks jaringan dan perangkat perusahaan.

Pelanggannya termasuk Facebook Inc., BMW AG, American Express Co. dan US Postal Service, menurut situs web perusahaan.

Dikenal dengan laporan tahunannya tentang keamanan yang disebut “Evil Internet Minute,” RiskIQ telah mengumpulkan US$83 juta dari perusahaan seperti Summit Partners dan Battery Ventures, menurut Crunchbase. Perusahaan ini didirikan pada 2009. Seorang juru bicara Microsoft menolak berkomentar dan RiskIQ tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Microsoft telah menambahkan fitur keamanan ke produk seperti Windows dan layanan cloud Azure-nya untuk melindungi mesin individual dan mendeteksi serangan pada jaringan.

Perusahaan juga telah menambahkan personel yang menyelidiki kerentanan produk Microsoft sendiri, membantu klien membersihkan serangan siber, dan menjalankan lab yang disebut Microsoft Threat Intelligence Center yang melacak peretas dengan cermat.

Pembuat perangkat lunak itu juga telah mengakuisisi beberapa perusahaan untuk memperluas kemampuan keamanannya. Bulan lalu, Microsoft membeli ReFirm Labs, pembuat teknologi untuk mengamankan perangkat Internet of Things, dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

Dalam sebuah posting blog yang mengumumkan kesepakatan, perusahaan mengatakan memiliki 3.500 karyawan yang bekerja pada keamanan di Microsoft dan misi untuk membantu melindungi pelanggan dari chip ke cloud.

Microsoft dan industri teknologi AS lainnya, serta perusahaan dan lembaga pemerintah, juga telah menghabiskan delapan bulan terakhir bergulat dengan serangkaian serangan siber yang merusak dan meluas.

Bulan ini, peretas meluncurkan serangan ransomware massal yang mengeksploitasi beberapa kerentanan yang sebelumnya tidak diketahui dalam perangkat lunak manajemen TI yang dibuat oleh Kaseya Ltd.

Pada Maret, peretas yang terkait dengan China menggunakan kelemahan dalam kode Microsoft Exchange untuk membobol puluhan ribu organisasi, dan di sebuah serangan yang diungkapkan pada bulan Desember, tersangka peretas Rusia mengkompromikan perangkat lunak populer dari perusahaan SolarWinds Corp yang berbasis di Texas, memasukkan kode berbahaya ke dalam pembaruan perangkat lunak SolarWinds.

sumbe : https://ekonomi.bisnis.com/read/20210712/620/1416505/terungkap-microsoft-berencana-beli-perusahaan-keamanan-siber-riskiq


Posting Komentar

0 Komentar