Pembangunan Smart City di RI, Bappenas: Penduduknya Harus Smart dan Ada Transformasi Digital
Pemerintah Indonesia tengah melakukan akselerasi transformasi digital dengan menyiapkan Roadmap Digital Indonesia 2021-2024. Dimana transformasi digital tersebut menjadi program prioritas pemerintah yang diharapkan dapat mendukung pembangunan kota cerdas (smart city).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa menyebutkan pembangunan smart city di Indonesia perlu didukung oleh segala instrumen smart city.
“Ketika ingin membangun kota cerdas, apakah kotanya yang cerdas, penduduknya yang cerdas, atau interaksi antara kota dan penduduknya yang cerdas, serta kecerdasan apa yang ingin dihadirkan?” tegasnya, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (6/8/2021).
Suharso juga menekankan bahwa instrumen smart city, salah satunya digitalisasi, berakar dari perilaku dan hal yang membuat sebuah kota bisa dikatakan cerdas. Dirinya menambahkan, transformasi digital didukung oleh pendidikan awal terhadap sumber daya manusia.
“Smart city tidak hanya dibentuk oleh kecerdasan kota, tetapi juga manusia yang hidup di dalamnya,” jelasnya.
Selain itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate memaparkan, terdapat enam dasar perkembangan program smart city di Indonesia.
Hal yang menjadi dasar pengembangan meliputi smart governance, smart branding, smart economy, smart society, smart environment, dan smart living.
“Dengan mencakup enam aspek ini, kota-kota yang dipersiapkan untuk smart city, diharapkan menjadi tempat yang cerdas untuk membantu keberlanjutan produktivitas masyarakat,” tutur Johnny, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (6/8/2021).
Sumber : https://www.idxchannel.com/economics/pembangunan-smart-city-di-ri-bappenas-penduduknya-harus-smart-dan-ada-transformasi-digital
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa menyebutkan pembangunan smart city di Indonesia perlu didukung oleh segala instrumen smart city.
“Ketika ingin membangun kota cerdas, apakah kotanya yang cerdas, penduduknya yang cerdas, atau interaksi antara kota dan penduduknya yang cerdas, serta kecerdasan apa yang ingin dihadirkan?” tegasnya, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (6/8/2021).
Suharso juga menekankan bahwa instrumen smart city, salah satunya digitalisasi, berakar dari perilaku dan hal yang membuat sebuah kota bisa dikatakan cerdas. Dirinya menambahkan, transformasi digital didukung oleh pendidikan awal terhadap sumber daya manusia.
“Smart city tidak hanya dibentuk oleh kecerdasan kota, tetapi juga manusia yang hidup di dalamnya,” jelasnya.
Selain itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate memaparkan, terdapat enam dasar perkembangan program smart city di Indonesia.
Hal yang menjadi dasar pengembangan meliputi smart governance, smart branding, smart economy, smart society, smart environment, dan smart living.
“Dengan mencakup enam aspek ini, kota-kota yang dipersiapkan untuk smart city, diharapkan menjadi tempat yang cerdas untuk membantu keberlanjutan produktivitas masyarakat,” tutur Johnny, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (6/8/2021).
Sumber : https://www.idxchannel.com/economics/pembangunan-smart-city-di-ri-bappenas-penduduknya-harus-smart-dan-ada-transformasi-digital
0 Komentar