Surabaya - Tim robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Banyubramanta, kembali melahirkan inovasi untuk robot Remotely Operated Vehicle (ROV). Underwater robot yang dirancang Tim Banyubramanta ini berhasil mendulang enam kategori penghargaan sekaligus lewat ajang nasional Underwater Robot Challenge-Wonderfull Indonesia Robot Challange (WIRC) 2021, beberapa waktu lalu.
General Manager Tim Banyubramanta ITS periode 2021-2022 Afrizal Pradana Firmansyah menjelaskan, robot yang dilombakan terdapat dua macam, yakni robot Sea Wasp dan robot Glaucus Atlanticus. Masing-masing robot dipegang oleh subtim yang berbeda.Pada robot Sea Wasp memiliki spesifikasi dimensi yang lebih besar dibandingkan robot Glaucus Atlanticus. Software desain 3D yang digunakan pun berbeda, Sea Wasp menggunakan Solid Works, sedangkan Glaucus Atlanticus menggunakan Autodesk Inventor.
"Intinya, kedua subtim mengusung konsep robot bawah air dengan desain frame, sirkuit PCB, dan dimensi robot yang berbeda." papar Afrizal mengutip siaran pers ITS, Senin, 20 September 2021.
Afrizal mengungkapkan, secara keseluruhan sebenarnya robot mini ROV yang dirancang memiliki kesamaan cara kerja. Kedua robot dapat dikontrol menggunakan remote wireless dengan sistem penggerak motor dan baling-baling (propeller).
Secara teknis, sinyal dari remote pengguna akan diterima oleh receiver dan diolah oleh mikrokontroler, logika pemrograman, serta komponen elektronika yang di dalamnya terdapat Arduino, Voltage Regulator, Integrated Circuit (IC), motor driver, dan baterai.
Lalu, mikrokontroler akan memerintahkan motor driver untuk menggerakkan motor. Dengan begitu, robot dapat bergerak sesuai yang diinginkan pengguna, seperti arah maju, mundur, belok kanan, belok kiri, bahkan berputar.
"Selain itu, kemampuan yang dimiliki robot dapat dijalankan di bawah air hingga kedalaman 30-50 sentimeter," tutur mahasiswa asal Pasuruan ini.
Dengan tuntutan mobilitas yang ada, lanjutnya, kedua robot dirancang dengan desain yang kedap air untuk melindungi komponen elektronikanya. Tim memanfaatkan tempat makan plastik sebagai body dari robot. Selanjutnya, terdapat 3D print untuk frame body yang berfungsi sebagai tempat motor penggerak robot yang terletak di bagian luar body.
"Pada bagian depan robot juga dilengkapi sebuah motor pump DC yang berguna untuk keperluan misi pada ajang WIRC, yakni mengambil dan memindahkan kelereng sebagai objek bawah airnya," terang mahasiswa asal Departemen Teknik Elektro ini.
Berlaga pada ajang yang berskala nasional pada awal September lalu, robot Sea Wasp berhasil menyabet prestasi di semua kategori. Yakni kategori Running ROV, People Choice, Most Popular Video, Most Education Value, Community Awareness, dan Community Building. Untuk subtim 2 robot Glaucus Atlanticus mendapatkan penghargaan pada kategori Community Awareness.
"Ini merupakan peningkatan dari tahun lalu yang hanya membawa pulang satu penghargaan," tutur Afrizal.
Mahasiswa angkatan 2018 ini berharap tim Banyubramanta senantiasa mengembangkan riset robot setiap tahunnya, baik dalam segi teknikal maupun segi teknologi yang digunakan.
"Semoga ke depannya kami dapat menjuarai semua lomba yang diikuti dan membawa nama baik kampus ITS di hadapan nasional dan internasional," ungkapnya.
Sumber : https://www.medcom.id/pendidikan/riset-penelitian/4KZ2o3WK-mahasiswa-its-ciptakan-robot-penyelam-baru-sabet-enam-penghargaan
0 Komentar