JAKARTA -- Dalam rangka merayakan hari jadinya yang ke-5, ProSehat sebagai startup healthtech yang fokus pada layanan kesehatan virtual menyelenggarakan webinar bertajuk Basmi Hoaks Covid-19, Kamis (9/9/2021). Ada beberapa topik yang dibahas dalam webinar ini yang bisa ditonton ulang melalui Link YouTube Live Basmi Hoax Covid-19, Yuk #MerdekaDariPandemi! antara lain definisi hoaks, mengapa seseorang bisa percaya hoaks, dan bagaimana mengidentifikasi sebuah berita adalah hoaks.
Kegiatan yang berlangsung daring ini menghadirkan narasumber Donny Budi Utoyo selaku tenaga ahli Menkominfo Bidang Tata Kelola dan Budaya Digital dan dr Agnes selaku Co-Founder dan Direktur ProSehat. Juga hadir dr G Bimantoro selaku Founder ProSehat.“Seseorang akan cenderung percaya hoaks jika suatu berita dibuat dengan narasi mendapatkan pahala jika disebarkan, merasa suatu berita sesuai dengan keyakinan yang dianut, serta karena suatu berita ditemukan berulang-ulang di WA dan media sosial,” ujar Donny yang menjadi pembicara kunci di webinar tersebut dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (13/9).
Untuk menangani berita hoaks ini, kata Donny sebetulnya mudah. Kata dia, seseorang bisa mencari tahu terlebih dulu kebenaran suatu berita sebelum mempercayai dan membagikan informasi tersebut kepada orang lain.
Pengecekan akurat mengenai kebenaran suatu berita bisa dilakukan dengan mengakses laman web s.id/cekhoaks. Jika suatu berita telah dinyatakan “SALAH” atau hoaks, kata Donny, tidak perlu lagi menyebarkan berita tersebut. “Berita hoaks cukup dilawan dengan tidak menyebarkannya,” tegas Donny.
Akan tetapi, jika informasi kesehatan yang hendak dikonfirmasi kebenarannya belum terverifikasi, Donny menyarankan, untuk menghubungi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) melalui email kpcpen@covid19.go.id agar diverifikasi oleh tim KPCPEN.
Founder ProSehat dr G Bimantoro mengatakan, webinar yang merupakan perayaan ulang tahun ProSehat ke-5 kali ini mendapat apresiasi sejumlah pihak yang memberikan ucapan selamatnya secara daring dan rekaman video dari berbagai Kementerian, Asosiasi, Akademisi dan dunia usaha.
Antara lain dr Oscar Primadi MPH dari Kementerian Kesehatan, Direktur Ekonomi Digital Kominfo I Nyoman Adhiarna, Ketua Forum Komunikasi IT Kesehatan dr Daryo Soemitro SpBS, Ketua Aliansi Telemedika Indonesia Prof dr Purnawan Junadi MPH, Ketua Divisi E-Health FK-KMK UGM Anis Fuad, Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia Jefri Sirait, Kiwi Aliwarga dari UMG Idealab dan CEO Widya Imersif Teknologi Raymond Wolff.
Menurut Bimantoro, ProSehat sejak berdiri pada 2016 terus berupaya bersinergi dengan pemerintah. Apalagi, dalam upaya penanganan pandemi Covid-19, termasuk menangkal hoaks terkait isu kesehatan covid-19 dengan memberikan telekonsultasi dokter yang mudah diakses dari webchat maupun WhatsApp ProSehat.
Dikatakannya, sejak Covid-19 melanda Tanah Air dan adanya pembatasan kegiatan masyarakat, ruang aktivitas masyarakat menjadi terbatas. Bahkan, dalam memperoleh pelayanan kesehatan seperti mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan untuk konsultasi langsung dengan dokter juga terbatas.
“Fakta ini mendorong ProSehat hadir untuk menjembatani persoalan tersebut dengan membuka layanan kesehatan virtual terintegrasi antara telekonsultasi dokter dengan kunjungan langsung untuk pemeriksaan Covid-19,” ujarnya.
Bekerja sama dengan pengembang perangkat cerdas, ProSehat telah mulai mengadopsi teknologi Telehealth Connected Devices yakni Alat Kesehatan Internet of Things (IoT) terhubung dengan Telekonsultasi Dokter.
“Telehealth connected devices penting sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan virtual terintegrasi," ujar Bimantoro.
Disebutkan, pemanfaatan telekonsultasi dokter online saat ini sangat meningkat pesat. Misalkan Chat Dokter ProSehat yang diakses lebih dari 100 ribu orang setiap bulan.
Dia juga menambahkan, jika saat ini masyarakat bisa hidup sehat dari rumah dengan memanfaatkan aplikasi layanan kesehatan on-demand yang terintegrasi telekonsultasi dokter ProSehat.
Dengan kecanggihan teknologi digital yang dimilikinya, katanya, dokter sekarang dapat melihat langsung perkiraan suhu dan tekanan darah pengguna yang dideteksi menggunakan kecerdasan artifisial (AI) dari jam tangan serba bisa WISH.
Atau melakukan medical check-up rutin menggunakan Kios Sehat kemudian langsung telekonsultasi dengan dokter ProSehat. Bahkan ProSehat bekerja sama dengan PT Komite melakukan lompatan bersejarah dengan menghadirkan pertama kali di Indonesia alat ECG 6 Lead bernama WeCardio dengan akurasi tinggi dan mudah dibawa serta terhubung secara nirkabel ke smartphone.
“ProSehat akan terus melakukan pengembangan alat kesehatan terhubung bersama mitra-mitra terpercaya lainnya seperti Widya Imersif dan PT Komite. ProSehat senantiasa bertumbuh bersama ekosistem Internet of Things (IoT) dan kecerdasan Artifisial (AI) di Asosiasi Healthtech Indonesia,” ungkap Bimantoro.
Mengusung layanan kesehatan on-demand, pengguna aplikasi ProSehat selain dapat memanggil layanan kesehatan seperti panggil dokter, PCR Swab, maupun imunisasi anak atau vaksinasi dewasa ke rumah, juga dapat memesan kebutuhan kesehatan. Seperti vitamin, herbal, alat kesehatan, hingga kebutuhan bayi.
“Tidak perlu khawatir dengan kualitas layanan dan keaslian produk karena ProSehat bekerjasama dengan mitra klinik, lab, apotek dan toko kesehatan berizin resmi,” ujarnya.
Sumber : https://www.republika.co.id/berita/qzdjce396/prosehat-ajak-masyarakat-hidup-sehat-dan-tangkal-hoaks-covid
0 Komentar