Gebrakan baru Wali Kota Banda Aceh membangun koneksi internet patut diacungi jempol. Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh berencana memasangkan koneksi WiFi atau akses internet di pasar rakyat "Al- Mahira" sebagai wujud visi Kota Banda Aceh sebagai Smart City.
Secara konsep wifi adalah singkatan dari Wireless Fidelity, merupakan sebuah media penghantar komunikasi data tanpa kabel yang bisa digunakan untuk berkomunikasi atau mentransfer data secara lebih cepat.Mengutip media online lokal KBA.one, rencana pemasangan jaringan internet di Pasar Al-Mahira di Lamdingin dibahas dalam rapat koordinasi yang berlangsung pada Jumat, 10 September 2021, di ruang Media Center Gedung A Balai Kota, Banda Aceh.
Jika rencana tersebut benar-benar ingin diwujudkan oleh Pemkot Banda Aceh, maka ini termasuk langkah maju digitalisasi pasar rakyat dan UMKM. Karena di pasar Al-Mahira tempatnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Di pasar Al-Mahira terdapat ratusan pedagang kecil yang tergolong usaha mikro yang setiap hari beraktivitas menjalankan perekonomian. Sehingga sudah sewajarnya Pemkot memberdayakan mereka.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian, perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop dan UKM) Kota Banda Aceh, M. Nurdin, pembangunan WiFi hotspot tersebut bertujuan memberikan kemudahan bagi pedagang dan pengunjung dalam transaksi jual beli.
Dengan terkoneksi ke jaringan internet sehingga dapat mudah melakukan transaksi bisnis. Kedepannya, pasar Al Mahirah akan dijadikan sebagai pasar cakap digital.
Namun hendaknya Pemkot tidak hanya men-digitalisasikan pasar saja. Tapi perlu juga mengedukasi penggunanya, jangan sampai kemudahan WiFi tersebut malah disalahgunakan, justru untuk bermain judi online.
Selain itu, jumlah pembeli yang datang berbelanja ke pasar tidak ada pengaruhnya dengan ketersediaan WiFi, sebab masing-masing orang memiliki paket data pribadi. Secara umum pembeli menginginkan pasar yang bersih, penjual yang ramah, dan harga sembako yang lebih stabil.
Lalu ketersediaan fasilitas yang lebih representatif di pasar Al-Mahira seperti tempat parkir, fasilitas air bersih, sanitasi yang sehat, keamanan dan kenyamanan bertransaksi, justru lebih diharapkan oleh masyarakat daripada WiFi. Meski tujuan Pemkot juga sangat logis, namun harus berdasarkan skala prioritas.
Aspek lainnya yang juga tak kalah penting untuk menjadi perhatian Wali Kota adalah memfasilitasi pelaku usaha ke lembaga permodalan. UMKM perlu dibantu untuk mendapatkan modal usaha yang murah, mudah, dan halal.
Dengan demikian UMKM menjadi cakap digital, cakap keuangan, dan pandai menggunakan internet untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi atau usaha yang dijalankan.
Sumber : https://retizen.republika.co.id/posts/13213/wujudkan-smart-city-pasar-rakyat-di-kota-banda-aceh-akan-terkoneksi-wifi
Namun hendaknya Pemkot tidak hanya men-digitalisasikan pasar saja. Tapi perlu juga mengedukasi penggunanya, jangan sampai kemudahan WiFi tersebut malah disalahgunakan, justru untuk bermain judi online.
Selain itu, jumlah pembeli yang datang berbelanja ke pasar tidak ada pengaruhnya dengan ketersediaan WiFi, sebab masing-masing orang memiliki paket data pribadi. Secara umum pembeli menginginkan pasar yang bersih, penjual yang ramah, dan harga sembako yang lebih stabil.
Lalu ketersediaan fasilitas yang lebih representatif di pasar Al-Mahira seperti tempat parkir, fasilitas air bersih, sanitasi yang sehat, keamanan dan kenyamanan bertransaksi, justru lebih diharapkan oleh masyarakat daripada WiFi. Meski tujuan Pemkot juga sangat logis, namun harus berdasarkan skala prioritas.
Aspek lainnya yang juga tak kalah penting untuk menjadi perhatian Wali Kota adalah memfasilitasi pelaku usaha ke lembaga permodalan. UMKM perlu dibantu untuk mendapatkan modal usaha yang murah, mudah, dan halal.
Dengan demikian UMKM menjadi cakap digital, cakap keuangan, dan pandai menggunakan internet untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi atau usaha yang dijalankan.
Sumber : https://retizen.republika.co.id/posts/13213/wujudkan-smart-city-pasar-rakyat-di-kota-banda-aceh-akan-terkoneksi-wifi
0 Komentar