Bauran Energi Terbarukan RI Kini Malah Turun, Kok Bisa?

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bauran energi baru terbarukan (EBT) sampai dengan Kuartal III 2021 malah turun menjadi 10,9% dari capaian tahun lalu sebesar 11,2%.

Adapun target bauran energi baru terbarukan pada 2021 ini mencapai 15%.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam konferensi pers secara daring, Jumat (22/10/2021).

"Capaian kinerja Triwulan III posisi sampai 30 September 2021 porsi bauran EBT di angka 11% temen-temen masih ingat 2020 sebesar 11,2%," ungkapnya.

Dadan menjelaskan, bauran energi baru terbarukan mengalami penurunan 0,2-0,3% karena catatan terbaru masih menggunakan data buku saku Agustus 2021, di mana data ini masih bersifat sementara.

"Tahun lalu realisasi 11,2% per 30 September hampir 11% ya, ada penurunan 0,2-0,3%, mengapa turun karena catatan baru gunakan data Agustus, berarti data bulan Juli," jelasnya.

Karena ada keterlambatan data, menurutnya menjadi sulit dalam menghitung secara nasional. Meski bauran turun, Dadan menekankan bukan berarti jumlah EBT berkurang.

"Jadi sulit hitung nasional karena dihitung pembangkit baru, pembangkit existing sehingga per sekarang 10,9% dan juga ada kenaikan dari sisi fosil. Ini gak untuk terjemahkan EBT berkurang," paparnya.

Dia merinci, bauran energi primer EBT per Kuartal III sebesar 107,7 juta standar barel minyak (SBM), turun dari 163,13 juta SBM.

"Posisi awal Agustus ada delay dua bulan dari sekarang. Sebenarnya EBT pun nambah," tuturnya.

Seperti diketahui, pemerintah punya target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025 mendatang. Selisih capaian bauran yang masih jauh maka perlu upaya-upaya untuk mendorong percepatan buaran EBT.

Dadan menyebut, upaya-upaya tersebut di antaranya dengan penambahan kapasitas EBT, substitusi energi primer, konversi energi primer ke fosil, pemanfaatan EBT non listrik/ non BBN, peningkatan kualitas data serta informasi, dan mendorong penggunaan produk dalam negeri.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20211022184553-4-285944/bauran-energi-terbarukan-ri-kini-malah-turun-kok-bisa

Posting Komentar

0 Komentar