BALIKPAPAN - Energi terbarukan saat ini kian dilirik untuk menggantikan energi berbasis fosil yang kelak bakal habis. Namun, benarkan energi terbarukan bakal menggusur energi fosil karena lebih unggul secara ekonomis, belum tentu.
Hal inilah yang disampaikan Akademisi dan Pengamat Perminyakan Indonesia, Rudi Rubiandini saat Temu Media Daerah 2021 garapan SKK Migas Kalsul, di Ballroom Novotel, Selasa (12/10/2021).Rudi mengatakan, jangan percaya kalau energi terbarukan bisa menggantikan energi fosil, hal itu memang sering digembar gemborkan negara bukan penghasil sumber daya alam agar energi baru terbarukan mereka bisa laku.
“Buktinya hari ini kita masih krisis energi, beranggapan seolah-olah energi baru terbarukan bisa menggantikan energi fosil, apalagi kalau industri sudah menggeliat krisis akan semakin terjadi karena dengan menganggap energi baru terbarukan bisa menggantikan,” ujar Rudi.
Kata Rudi, banyak sekali halangan untuk energi baru terbarukan bisa menggantikan energi fosil, karena energi yang bersumber dari fosil seperti minyak, gas, dan batu bara itu 70 persen menguasai dunia, sedangkan energi baru terbarukan hanya 30 persen.
“Mampukan yang 30 persen itu menggantikan yang 70 persen, tidak mungkin, jadi minyak tak mungkin tergantikan, tapi ini menjadi masalah ketika harga minyak naik APBN kita jebol karena kita sudah jadi importir sejak 2003 kebutuhan kita lebih tinggi dari pada produksi,” kata Rudi.
“Adapun krisis pasokan minyak itu karena ekonomi semakin maju, kemudian produksi minyak tidak bisa mengejar,” tambahnya.
Termasuk untuk penggunaan gas kurang berkembang karena disebabkan infrastruktur, di negara-negara maju gas langsung masuk ke rumah warga, karena infrastrukturnya sudah dibangun dengan baik oleh pemerintahnya.
“Sementara kalau di Indonesia mau bangun pipa-pipa gas langsung ke rumah takut bocor dan meledak karena pipa air aja bisa bocor,” tutupnya.
Sumber : https://www.inibalikpapan.com/energi-baru-terbarukan-sulit-gantikan-energi-fosil/
0 Komentar