Gunakan Sosmedmu Lebih Bijak dan Cerdas

Gunakan sosial media (Sosmed) kamu lebih bijak dan cerdas, gimana caranya? Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Kota Palembang yang digelar Senin (4/10) pukul 09.00 – 12.00 menyajikan topik dengan tema “Bijak Bermedia Sosial: Jangan Asal Sebar di Internet” dengan menghadirkan empat narasumber di antaranya Umar Fauzi Bahanan, M.Si ( Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Nasional ), Nursatyo,. S.Sos, M.si (Dosen bid. ilmu komunikasi), Steven Anthony, S.IP., M.Si. (Manager Registrasi dan Asesmen Universitas Terbuka Palembang) serta H. Qoirowani, S.Pd., M.Si (Kepala SMP Negeri 4 Palembang).

Moderator Ayu Amelia yang member warna tersendiri pada webinar kali ini cukup membuat 742 peserta webinar betah mengikuti sampai habis acara. Selanjutnya, kehadiran Key Opinion Leader @erisafaddd (MC, Conten Creator (IG & TikTok), Key Opinion Leader) pun tak kalah serunya. Dengan berbagai pengalaman dan sepak terjangnya di dunia conten creator (IG dan Tiktok), pengalaman menarik dan tips menjadi santapan peserta webinar kali ini.

Umar Fauzi Bahanan, M.Si ( Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Nasional ) membuka sesi pemaparan materi selama 20 menit sebagai pemateri pertama. Umar dengan eksistensinya sebagai pendidik ilmu komunikasi berbagi pengalaman dan pengetahuan. Menurutnya, tak hanya pintar berkomunikasi di dunia nyata namun di dunia internet perlu adanya etika berkomunikasi karena audien di dunia digital lebih banyak daripada di dunia nyata.

Nursatyo,. S.Sos, M.si (Dosen bid. ilmu komunikasi) yang menjadi salah satu narasumber kali ini berbagi banyak hal. Selama 20 menit, Dosen Ilmu Komunikasi ini memaparkan bagaimana berinternet aman. “Ketika ingin komen, posting dll pikirkan baik-baik dengan mampu memikirkan positif dan negative. Ini yang disebut bijak. Kegiatan webinar ini menjadi penting ketika masyarakat cerdas membedakan positif dan negatif. Kejahatan internet selalu mengancam. Spam misalnya dikirim melalui sebaran secara brocash. Ada yang hanya untuk promo sebarkan produk tapi ada pihak-pihak yang ingin cari keuntungan misalnya “Selamat anda mendapatkan kuot” tapi minta kirim data dan ketika ini terjadi maka pelaku sudah memainkan aksi jahatnya dengan memanfaatkan data-data kita,” ujar Nursatyo.

Selanjutnya, ia juga menyebutkan ada aplikasi yang ilegal yang ketika diklik ada mal ware atau virus yang bisa sebabkan hapus data-data kita bahkan ada yang ambil alih file-file kita. Ingat, aplikasi perbankan kita selalu dimata-matai orang yang sering berbuat kejahatan di dunia internet. Ada lagi, perang ujaran kebencian, hoaks dengan akun-akun anoni yang dapat memancing kita untuk.ikut-ikutan menulis ujaran kebencian atau berita hoaks. Saya pun mengingatkan ancaman UU No 40, UU ITE. Bagian terakhir saya berikan tips di antaranya Ketika memiliki hp gunakan fitur yang gunakan pin atau pasword untuk jaga-jaga ketika hp dicuri atau diambil alih orang lain. Selanjutnya, Setting fitur yang email terhubung dengan no hp sehingga ada notifikasi kode OTP. Buat pasword yang unik dengan kombinasi angka dan huruf. Segera ganti pasword ketika curiga. Jangan percaya undian berhadiah.Tips aman di dunia digital antara lain hati-hati dengan akun palsu,” tambah Nursatyo.

Selanjutnya, narasumber ), Steven Anthony, S.IP., M.Si. (Manager Registrasi dan Asesmen Universitas Terbuka Palembang) yang memaparkan “Perubahan Konsumsi Media di Masyarakat”. “Kebudayaan yang terjadi akibat perkembangan dunia digital. Saya yang dulunya merupakan jurnalis dari beberapa televise pada kesempatan ini ingin berbagi pengalaman tentang cara kerja jurnalistik dulu dan sekarang. Jika dulu, ada aturan-aturan ketat yang diterapkan untuk ditaati seorang jurnalis namun sekarang ini karena tuntutan era digital di mana faktor kecepatan yang diutamakan. Kecepatan diutamakan namun ada kekurangannya yaitu berita kurang lengkap sumbernya. Selanjutnya perilaku media cetak pun sudah mengalami pergeseran dengan focus ke media online. Tak hanya cetak, televise dan radio pun ikut-ikutan. Dulu, mencari berita dengan membuat proyeksi sebelum terjun ke lapangan namun sekarang ini berita-berita viral itu yang menjadi titik focus jurnalis karena tuntutan dunia digital,” ujar Steven yang juga berbagi tips di antaranya pesan bahwa saring dulu informasi sebelum dishare.

Selanjutnya, H. Qoirowani, S.Pd., M.Si (Kepala SMP Negeri 4 Palembang). Sangat tepat panitia menghadirkan narasumber kepala sekolah ini karena dengan gaya pendidiknya, mayoritas peserta webinar kali ini yang merupakan siswa tingkat sekolah menengah pertama (SMP), Qoirowani mengingkatkan. “Cara Bijak Memahami Berita Internet” demikian tema yang dipaparkannya pada kesempatan 20 menit ini. “Anak-anak didik belum matang pengetahuan, untuk itulah perlu pencerahan-pencerahan seperti webinar ini,” ujarnya.

Kepsek SMPN 4 Palembang ini juga mengingatkan agar jangan asal posting kontens. Selain itu menjaga etika.

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI tak henti melakukan upaya mencerdaskan masyarakat Indonesia melalui gerakan Literasi Digital. Seperti yang dilakukan melalui program Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Kota Palembang yang diselenggarakan pada Jumat (1/10) dengan mengangkat tema “HIdup Produktif di Era Digital”.

Webinar yang secara nasional sudah dibuka oleh Presiden Joko Widodo, yang sengaja bertujuan mencerdaskan masyarakat Indonesia ini, tetap diselenggarakan dengan memberikan fasilitas gratis kepada seluruh peserta bahkan para peserta diberikan e-sertifikat dari Kementerian Kominfo dan juga bagi peserta yang beruntung akan mendapatkan voucher menarik dari panitia.

Dukungan penuh pun diberikan Pemerintah Kota Palembang melalui Walikota Palembang H Harnojoyo SSos yang dengan setiap menjadi Keynote Speech pun pada kesempatan ini tetap antusias menyemangati peserta webinar yang mayoritas warga kota Palembang. “Saya mendukung kegiatan ini sebagai sebuah pencerahan. Bijak gunakan media dan makin cakap digtal Indonesia. Saya sebagai Walikota Palembang sangat mengapresiasi kegiatan yang sudah dimulai pada Mei 2021 dan berakhir hingga Desember 2021 mendatang,” ujarnya.

Webinar ini dibuka moderator dengan dilanjutkan menayangkan Lagu Indonesia Raya yang diikuti semua peserta webinar. Selanjutnya dengan penayangan video keynote speech yaitu Semuel A Pangerapan, Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo RI.
Lantas keynote speech kedua disampaikan Wali Kota Palembang H Harnojoyo.

Lebih lanjut dalam sesi tanya jawab, moderator mempersilakan empat penanya terpilih untuk menyampaikan pertanyaan secara langsung kepada keempat narasumber secara berurutan. Karena antusias peserta cukup tinggi untuk bertanya, moderator juga memilih enam penanya lagi untuk berkesempatan mendapat hadiah langsung berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp 100 ribu.

Terpisah, Suryati Ali selaku Runner Literasi Digital wilayah Palembang Sumsel membenarkan bahwa webinar yang digelar Kemenkominfo RI bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel diikuti secara daring oleh 742 orang peserta dari mahasiswa dan pelajar. “Terima kasih atas kepercayaan masyarakat untuk selalu menjadi peserta pada webinar yang kami selenggarakan ini. Mudah-mudahan di webinar selanjutnya, masyarakat masih tetap setia menjadi peserta dalam rangka pencerahan dalam program Webinar Nasional Literasi Digital Kemenkominfo 2021 khususnya di kota Palembang,” ujar Suryati, Senin (4/10).

Posting Komentar

0 Komentar