Santri Smart City Go International, Santri Harus Melek Teknologi

PACITAN – Santri Smart City Go International dihelat Ma’had Aly Al-Tarmasi, Pondok Pesantren, dan Badan Otonom (banom) PCNU di Pacitan. Kegiatan yang memberikan pelatihan kepada santri tentang kepemimpinan, ekonomi dan media digital itu digelar mulai 19–22 Oktober mendatang.

Rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) itu dibuka di gedung perkualiahan Auditorium Mahad Aly Al-Tarmasi dan penutupan bakal dilakukan di Ponpes Al-Fattah Kikil, Arjosari. ‘’Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan santri di bidang leadership, perekonomian dan media digital,’’ kata Ketua pelaksana kegiatan Muhdhori Ahmad pada Selasa (19/10).

Menurut Muhdhori sapaan akrabnya, pelatihan tentang media digital kepada para santri penting dilakukan saat ini. Dengan begitu, santri dapat menjalankan kegiatan dakwahnya secara luas. Tidak lagi konservatif di masjid atau musala. ‘’Prinsipnya, al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah. Jadi, memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik. Santri harus mengupdate kemampuan mereka sesuai dengan perkembangan zaman,’’ terangnya.

Selain tentang tantangan teknologi digital, para santri juga dibekali tentang kepemimpinan dan ekonomi kreatif. Dia berharap santri bisa menjadi pelopor kemajuan masyarakat. ‘’Namun, tradisi pesantren tetap harus dipertahankan,’’ tuturnya.

Bupati Pacitan Indrata Nurbayu Aji mendukung penuh adanya kegiatan Santri Smart City Go International itu. Dia berharap dengan adanya kegiatan tersebut santri bisa mengikuti perkembangan zaman dan meng-update pengetahuan mereka. ‘’Kemajuan zaman tidak bisa kita hindari. Maka santri harus bisa mengikuti perkembangan zaman, tetapi jangan sampai melupakan budaya baik yang diperoleh ketika di ponpes,’’ kata Aji.

Posting Komentar

0 Komentar