Tak Dilengkapi Solar Cell, 50 Persen APILL di Kota Yogyakarta Masih Bergantung Listrik PLN

YOGYA - Sebanyak 50 persen lampu lalu lintas di Kota Yogyakarta masih bergantung pada listrik PLN. Dengan demikian, lampu lalu lintas otomatis akan mati jika listrik di suatu wilayah mati.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) mati belum tentu mengalami kerusakan. Bisa saja listrik di wilayah tersebut mati.

"Kalau listriknya mati, ya kami tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kalau listrik masih dari PLN,"katanya, Selasa (05/10/2010).

Berbeda dengan kerusakan, ia mengklaim kondisi APILL selalu terpantau. Selain melakukan perawatan, ada tim yang rutin memantau ke lapangan dan juga CCTV. Untuk itu dipastikan kerusakan APILL dapat teratasi.

Ia mengungkapkan untuk mengatasi listrik mati, pihaknya memanfaatkan solar cell (panel surya). Jika cuaca panas dan cerah, maka pengisian daya solar cell bisa maksimal. Dalam kondisi maksimal, solar cell bisa bertahan selama empat jam.

Namun jika cuaca hujan atau mendung, maka pengisian daya menjadi tidak maksimal. Sehingga hanya bisa bertahan sekitar dua jam saja.

"Jadi kalau solar cell ini kondisional sekali, tergantung cuacanya,"ungkapnya.

Namun sayangnya belum semua simpang memiliki solar cell. Sebab dari total 38 simpang di Kota Yogyakarta, hanya separuhnya saja yang memiliki solar cell.

Pihaknya mengupayakan agar seluruh simpang di Kota Yogyakarta dilengkapi dengan solar cell. Sehingga ketika listrik mati, lampu APILL tetap menyala dan tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

"Pengadaan kami lakukan bertahap, karena juga tidak murah. Harapannya semua simpang memiliki solar cell. Sementara saat ini solar cell kami pasang di simpang utama, dengan arus lalu lintas yang padat," tutupnya.


Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2021/10/05/tak-dilengkapi-solar-cell-50-persen-apill-di-kota-yogyakarta-masih-bergantung-listrik-pln

Posting Komentar

0 Komentar