Dua tahun sudah Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimplementasikan Jogja Smart Province (JSP). JSP merupakan program pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mempercepat penyelesaian permasalahan di kabupaten/kota. Inovasi itu merupakan bagian dari pengembangan program smart city atau kota pintar.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY Rony Primanto Hari, melalui program tersebut, permasalahan-permasalahan yang tak terselesaikan di tingkat pemerintah kabupaten/kota bakal teratasi.“Contoh permasalahannya lalu lintas di Kota Yogyakarta. Di Malioboro, misalnya, persoalan lalu lintas terpengaruh oleh pergerakan kendaraan dari Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo, dan lainnya. Kalau lalu lintas hanya diatur di Kota Yogyakarta, tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Permasalahan harus diatur secara holistik dari seluruh DIY,” ujar Rony dalam keterangannya, Rabu (20/10/2021).
Begitu pula kejadian bencana alam seperti Gunung Merapi. Menurutnya, walaupun Merapi berlokasi di Kabupaten Sleman, dampaknya akan menyebar ke seluruh DIY. Sama halnya bencana lahar dingin, yang tidak hanya akan melewati sungai-sungai di Kabupaten Sleman, tetapi juga seluruh DIY. Bencana lahar dingin, lanjut Rony, bisa diminimalkan melalui teknologi early warning system yang informasinya masuk ke masyarakat.
“Hal-hal seperti itu harus diselesaikan menggunakan TIK. Sebab, saat ini TIK tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan kita sehari-hari. Misalnya memanfaatkan TIK untuk mengatur lalu lintas, kita bisa memakai CCTV sehingga menghitung jumlah kendaraan yang lewat di suatu ruas jalan akan lebih cepat dan tepat,” ujar Rony.
Saat ini terdapat lima dimensi yang diatur dalam JSP, yakni Smart Society (Pendidikan dan Ekonomi), Smart Living (Mobilitas dan Pariwisata), Smart Environment (Kewilayahan dan Lingkungan), Smart Culture (Budaya), dan Smart Governance (Tata Kelola).
Program yang bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan publik ini juga mengedepankan percepatan pembangunan infrastruktur TIK. Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan selain percepatan pembangunan infrastruktur TIK, pemerintahannya berupaya mengubah kultur pelayanan birokrasi agar tidak kaku.
JSP, kata Sri Sultan, merupakan kolaborasi kewilayahan berbasis teknologi untuk mendukung penyelesaian isu strategis dan pengembangan potensi DIY secara terintegrasi dan terkoordinasi. Menurut Sri Sultan, pentingnya penyelesaian masalah secara terintegrasi dan terkoordinasi karena banyak masalah yang butuh kesepakatan dan kerja sama antar kepala daerah di bawah Pemda DIY, semisal kemiskinan dan pendidikan.
“Pendekatan lintas fungsional saat diperlukan. JSP bisa jadi jembatan partisipasi multi stakeholder, masyarakat cerdas, pendidikan yang baik, rencana strategis berkesinambungan dan kemitraan yang berbobot,” ujarnya.
Selain itu, biasanya pelayanan publik ditujukan hanya untuk melayani masyarakat umum. Namun, JSP berbeda. JSP justru di desain untuk melayani publik sekaligus penyelenggara pemerintahan alias eksternal dan internal.
Sumber : https://www.beritasatu.com/nasional/843505/yogyakarta-selesaikan-permasalahan-daerah-lewat-inovasi-teknologi
0 Komentar