Investasi Energi Baru Terbarukan Jadi Daya Tarik Investor Uni Eropa

SAMARINDA – Investasi di bidang Energi Baru Dan Terbarukan (EBT) dapat menjadi pilihan bagi investor dari Uni Eropa untuk berinvestasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Tutuk SH Cahyono menyatakan Kaltim dapat memprioritaskan terlebih dahulu investor yang sudah masuk di Kaltim untuk melakukan ekspansi ke jaringannya

“Kita punya potensi EBT yang sangat-sangat besar yang Eropa punya banyak teknologinya,” ujarnya, Jum’at (29/10/2021).

Kemudian, dia menambahkan seluruh pemangku kepentingan yang ada di Kaltim dapat bersinergi menampilkan sisi menarik Kaltim kepada Investor a.l potensi SDA yang sangat besar di beberapa aspek, pasar domestik yang besar, Ibu Kota Negara Baru dll.

“Dengan [cara] memperhatikan segala persyaratan yang dikehendaki investor. Pasar Eropa cukup besar dengan daya beli tinggi,” katanya.

Tutuk menjelaskan saat ini Indonesia masih berada pada tahap perundingan IE-CEPA dan diharapkan akan mampu meningkatkat volume perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa.

Sementara itu, beberapa daerah terpencil yang belum mendapatkan akses kelistrikan di Kaltim, telah mendapat bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari pemerintah setempat.

Wakil Ketua Bidang Investasi Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) Kaltim Alexander Soemarno menyatakan ada beberapa titik di Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah menggunakan PLTS untuk mendapatkan listrik.

“PLTS komunal bagi masyarakat yang direncanakan mencapai senilai Rp15 miliar. Secara keseluruhan, terdapat 7 titik yang diusulkan di Kukar,” katanya.

Dia menambahkan, potensi EBT yang paling besar di Kaltim adalah air. Dalam skala kecil, Alex mengungkapkan bahwa seharusnya pemerintah dapat memaksimalkan potensi yang ada.

“Kalau saya mengusulkan pembangunan EBT berdasarkan arus bawah sungai Mahakam, minimal untuk menyalakan lampu jembatan dulu,” ungkapnya.

Sungai Mahakam yang memiliki panjang 980 kilometer sangat berpotensi sekaligus menjadi kunci pengembangan EBT di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Berdasarkan data Institut for Essential Services Reform (IESR), potensi energi dari PLTA yang ada di Kaltim mencapai 5,6 Giga watt (GW), dimana potensi yang telah di survei mencapai 1,4 GW dengan rencana pemanfaatan 145 mega watt.

Adapun, Alex menilai investasi di bidang EBT tersebut masih tergolong mahal dan masih sulit untuk menggantikan keberadaan energi fosil dalam waktu dekat.

“Investasi EBT ini memang mahal, tapi ini adalah proyek jangka panjang,” pungkasnya.


Sumber : https://kalimantan.bisnis.com/read/20211030/408/1459901/investasi-energi-baru-terbarukan-jadi-daya-tarik-investor-uni-eropa

Posting Komentar

0 Komentar