AIoT, gabungan antara kecerdasan buatan (AI) dan konektivitas (IoT), menjadi teknologi yang terus berkembang. Teknologi ini membuat perangkat-perangkat IoT semakin pintar karena adanya kecerdasan buatan di dalamnya.
Di ajang pameran teknologi internasional Consumer Electronic Show (CES) 2022 di Amerika Serikat pekan lalu, Bosch memperkenalkan ragam solusi AIoT yang berlandas pada sistem sensor audio Bosch SoundSee dan sistem sensor gas Bosch yakni sensor gas pertama di pasaran yang dilengkapi kecerdasan buatan.
Berkolaborasi dengan Highmark, perusahaan perawatan kesehatan nirlaba di Pittsburgh, Amerika Serikat, Bosch menciptakan aplikasi sederhana berbasis teknologi SoundSee. Teknologi ini berfungsi meneliti bagaimana kecerdasan buatan audio dapat digunakan sebagai alat diagnosis pada kedokteran anak.
Secara khusus, Bosch dan Highmark berusaha mengadaptasi sensor tersebut sedemikian rupa untuk dapat mendeteksi masalah paru-paru seperti asma sejak tahap awal, dengan hanya mendengarkan pola napas anak.
"Memanfaatkan teknologi inovatif untuk meningkatkan kesehatan anak demikianlah Bosch memaknai teknologi tinggi," ujar Presiden Bosch di Amerika Utara Mike Mansuetti, melalui siaran pers Rabu (12/1).
Ia menjelaskan, penggunaan SoundSee di bidang kedokteran itu menggambarkan bagaimana Bosch merealisasikan semangat, "Invented for life." Sebelumnya, sejak akhir 2019, sistem sensor SoundSee telah melanglang buana hingga ke ruang angkasa untuk mengidentifikasi suara-suara yang tidak biasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Menggunakan algoritma kecerdasan buatan sistem SoundSee ini mampu menganalisis dan menunjukkan kapan pemeliharaan ISS perlu dilakukan. Selain itu, solusi AIoT Bosch juga difungsikan untuk melindungi manusia dan kelestarian alam.
"Sensor gas Bosch yang diperkuat kecerdasan buatan merupakan bagian penting dalam sistem Dryad's Silvanet Wildfire Sensor yang mampu menjadi pengendus digital untuk mendeteksi kebakaran hutan sedini mungkin," ungkapnya.
Sensor Dryad yang dipasang di pohon-pohon mampu memantau iklim mikro setempat. Ketika sensor menangkap adanya parameter potensi kebakaran, sistem akan mengirimkan informasi tersebut secara nirkabel kepada pihak berwenang setempat. jauh sebelum kamera atau sistem berbasis satelit dapat melakukannya.
Solusi ini tidak hanya dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran, tetapi juga mengurangi emisi karbon global dari kebakaran hutan. "Sensor-sensor ini akan terus menyelamatkan nyawa, rumah, dan mencegah berton-ton CO2 memasuki atmosfer-semua berkat kecerdasan buatan dan konektivitas," jelas Mansuetti.
Bosch bertekad membuat kehidupan masyarakat dari berbagai kalangan menjadi lebih baik dengan solusi pintar dan terhubung. Menguatkan itu, Bosch telah menjalankan Bosch Tech Compass, yakni sebuah survei yang memperlihatkan harapan masyarakat di seluruh dunia terhadap teknologi.
Sumber : https://koran-jakarta.com/bosch-kembangkan-solusi-aiot-bidang-kedokteran?page=all
0 Komentar