Sejumlah pekerjaan manusia bisa digantikan oleh mesin seiring kemajuan teknologi dan digitalisasi digitalisasi. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Perkembangan teknologi digital membuat banyak pekerjaan semakin mudah. Di sisi lain, kondisi itu mengancam lapangan kerja manusia karena bisa digantikan oleh mesin. Belum lama ini, ribuan pekerja Bank KB Bukopin mengundurkan diri secara masal setelah perusahaan membuka kesempatan bagi pekerjanya untuk mundur dari jabatannya lewat program pensiun dini. Hal ini sejalan dengan transformasi perusahaan menuju New Generations Banking System (NGBS).
Sektor perbankan yang baru dinilai akan lebih banyak mengedepankan sistem perbankan digital dan mulai beralih meninggalkan perbankan konvensional.
Dalam laporan 'Future of Jobs' yang dirilis World Economic Forum (WEF), puluhan juta jenis pekerjaan bakal digantikan oleh mesin di masa depan.
"Pada 2025, 85 juta pekerjaan mungkin tergantikan oleh pembagian kerja antara manusia dan mesin, sementara 97 juta pekerjaan baru mungkin muncul setelah disesuaikan dengan pembagian kerja baru antara manusia, mesin, dan algoritma," tulis laporan tersebut.
Selain sektor perbankan, terdapat beberapa sektor pekerjaan yang akan mengalami penurunan permintaan akibat disrupsi. Sektor administrasi seperti data entry, sekretaris eksekutif, hingga teller bank dinilai dapat digantikan oleh kehadiran teknologi.
Sektor bisnis yang membutuhkan banyak efisiensi agar mendulang keuntungan berpotensi menghadirkan teknologi untuk menggantikan peran pekerja. Peran-peran tersebut antara lain akuntan, auditor, analis keuangan, spesialis sumber daya manusia, hingga pelayanan bisnis.
Peran di sektor manufaktur dan produksi yang biasanya diisi oleh tenaga ahli, juga sangat mungkin digantikan dengan teknologi. Peran pemasang dan perbaikan elektronik telekomunikasi, pencatat material dan ketersediaan barang, hingga mekanik dapat digantikan teknologi hingga robot.
Tak hanya pekerja teknis, WEF memprediksi kelas menengah di perusahaan juga mungkin saja akan tergantikan dengan berkembangnya teknologi. Pekerjaan tersebut antara lain manajer administrasi, manajer operasional, hingga manajer hubungan industrial.
Namun demikian, bukan berarti manusia tidak memiliki kesempatan bekerja di bidang lain. WEF melaporkan setidaknya terdapat beberapa peran yang masih membutuhkan manusia untuk mengoperasikannya. Walau begitu, manusia tetap dituntut untuk memperdalam kemampuannya.
Peran pekerjaan tersebut antara lain data analis, spesialis kecerdasan buatan, spesialis big data, spesialis digital marketing, spesialis mesin otomatis, spesialis internet of things, pengembang aplikasi dan piranti lunak, hingga insinyur robotic dan insinyur fintech.
Tak hanya sektor teknologi, peran yang masih dibutuhkan pada masa depan antara lain spesialis manajemen risiko, konsultan strategis, manajer project, analis manajemen dan organisasi, spesialis pengembangan organisasi, hingga manajer bisnis dan administrasi.
Sumber:https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220125154834-92-751034/daftar-pekerjaan-manusia-yang-rentan-tergilas-teknologi |
0 Komentar