Ilustrasi Internet of Things (ISTIMEWA) (Foto: ) |
- Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia (Asioti) Teguh Prasetya mengungkapkan, internet of things (IoT) saat ini terus bertumbuh dengan pesat sejalan dengan pengembangan otomasi di semua sektor kehidupan manusia. Namun, pengembangan IoT di Indonesia masih menghadapi empat tantangan utama.
Pertama, terkait literasi yang masih rendah. Tidak hanya di masyarakat umum, di level eksekutif pun masih banyak yang belum memahami tentang IoT. Sehingga hal ini membuat pengembangan IoT di suatu korporasi menjadi terhambat.
"Terkait hambatan ini, kita harus selalu melakukan edukasi dan sosialisasi secara masif dan terstruktur. Tidak hanya kepada masyarakat, tapi juga hingga ke level eksekutif,” kata Teguh Prasetya dalam acara Telset Techtival yang digelar Numedia, Selasa (11/1/2022).
Tantangan kedua menyangkut minimnya sumber daya manusia (SDM) tersertifikasi dan spesialis di bidang IoT. Karenanya, penting sekali melakukan training, assessment dan pembinaan mulai dari pendidikan dasar hingga vokasi, baik melalui lembaga formal maupun secara mandiri dan online.
Tantangan ketiga adalah keterbatasan kapital, khususnya di investasi awal. Selain ini juga minimnya insentif yang diperlukan untuk penyediaan IoT di Indonesia. “Yang bisa dilakukan adalah bagaimana kita bisa memberikan fleksibilitas terutama pada pola investasinya, baik yang berbasis Opex, bagi hasil, hibah atau social preneur, maupun sponsorship,” ujarnya.
Tantangan keempat menyangkut keterbatasan komponen elektronik, sehingga menurutnya harus ada kemudahan importasi dan upaya mengatasi kelangkaan pasokan atau supply.
"Kita berharap bisa mendapat kemudahan dan pemberian insentif impor komponen yang diperlukan, serta pembuatan industri komponen elektronik atau chip di Indonesia,” tandas Teguh.
Sumber : https://www.beritasatu.com/digital/877527/ini-empat-tantangan-pengembangan-iot-di-indonesian
0 Komentar