aespa berhasil menghembuskan kehidupan baru di industri musik dengan konsep futuristik AI (artificial intelligence) magis dan modern kepada penonton.
Perlahan, aespa menciptakan warna yang berbeda dengan kepribadian yang unik di industri KPop.
aespa diharapkan dapat mewarisi karier sukses dari para senior mereka seperti BLACKPINK, TWICE, dan Red Velvet dari generasi ketiga girl group KPop.
Secara khusus, aespa memiliki banyak kesamaan dengan BLACKPINK, seperti jumlah anggota dalam juga strategi yang sama.
aespa telah menegaskan bakat dan posisi mereka di antara idol generasi ke-4 dan juga KPop secara keseluruhan.
Terlepas dari reaksi beragam, aespa masih berjalan dengan baik dan sukses di tahun 2021, memamerkan identitas mereka yang khas dan berani di antara arus gelombang industri grup KPop.
Pada 17 November 2020, girl group baru yang telah lama dipersiapkan SM Entertainment tersebut resmi debut lewat Black Mamba.
Lahir dari perusahaan hiburan 3 Besar, aespa juga menerima banyak perhatian sebelum debut mereka, karena konsep yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah KPop anggota virtual.
Publik sudah sangat terbiasa dengan konsep yang berulang di KPop. Girl group baru biasanya sering mengikuti konsep imut dengan mengenakan seragam sekolah, atau konsep chic, seksi dan girl crush.
Terciptanya aespa dengan konsep futuristik ini bagaikan angin segar bagi industri KPop.
Sebagai agensi besar big 3, SM Entertainment terkenal dengan visual KPop, karena perusahaan tersebut adalah rumah bagi visual teratas industri melalui setiap generasi seperti Eugene SES, YoonA SNSD, Krystal f(x), Irene dan Joy Red Velvet.
Ketika barisan aespa diumumkan secara resmi, publik dikejutkan dengan 4 idol pendatang baru dengan gaya “AI”, yang berbeda dari standar kecantikan tradisional SM Entertainment.
Meskipun mereka telah debut selama lebih dari satu tahun, beberapa netizen beranggapan tampaknya tampil di depan stand yang kosong (karena pandemi) telah membuat 4 gadis ini kehilangan emosi dan semangat di atas panggung seperti idol lainnya.
Saat menghadap kamera saja, mulai dari gerakan aespa, ekspresi hingga aura semuanya sama di setiap pertunjukan, secara mekanis dan tanpa emosi. Satu-satunya hal yang berubah adalah pakaian dan gaya rambut.
Netizen menilai bahwa aespa tampak seperti robot di atas panggung karena kurangnya kreativitas dalam pertunjukan.
Penampilan aespa seperti salinan dari satu panggung ke panggung lainnya, mungkin hanya pakaian dan gaya rambutnya yang berubah.
Bahkan, Winter baru-baru ini menerima banyak tanggapan negatif karena kurangnya emosi dan ekspresi saat debut dengan girl group baru GOT lewat lagu Step Back.
Banyak juga yang mempertanyakan apakah vokalis utama ini begitu lekat dengan konsep AI (Artificial Intelligence) aespa, hingga ia tampil seperti tak bernyawa?
Meskipun debut dan kemampuan penampilan mereka masih menimbulkan banyak kontroversi, aespa masih berusaha untuk membuktikan potensi dan bakat dari grup yang berasal dari perusahaan bergengsi SM Entertainment.
Dengan penghargaan mengesankan yang telah diraih aespa pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022, dapat dikatakan bahwa grup tersebut adalah kandidat terkuat untuk bersaing memperebutkan “Queen of KPop” generasi baru.
Meski masih kontroversial, prospek masa depan grup ini tak bisa dipungkiri. Jika aespa terus merilis hits terkenal pada tahun 2022, mereka pasti akan mencapai popularitas yang lebih jauh.
Sumber : https://selebritalk.pikiran-rakyat.com/k-star/pr-1593528099/konsep-futuristik-ai-artificial-intelligence-aespa-dinilai-sukses-ciptakan-tren-kpop-generasi-baru
0 Komentar