|
Killer application 5G, berdasarkan sejarah tidak pernah ditemukan melalui alur top-down, melainkan selalu bottom-up. Yang artinya, kegunaan 5G kedepan akan selalu berangkat dan berlandaskan pada kebutuhan masyarakat.
“Tidak ada sejarah yang dimana pemerintah menetapkan atau menunjuk use case 5G, atau bahkan operator maupun vendor. Tapi sejarah mencatat selalu ditemukan melalui alur bottom up, karena makin banyak masyarakat yang mengeksplorasi, dari situ bisa ketemu jawaban yang pas dan diterima dari kegunaan jaringan super cepat generasi ke-5 ini. Karena solusi yang muncul pasti dibutuhkan pasar, jadi bisa dikatakan use case itu bisa ditemukan melalui konsep Society 5.0 sebenarnya,” terang Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot, kepada Selular.
Dan hingga kini pun kegunaan 5G masih menjadi tanda tanya besar. Kemudian sulit untuk ditebak, Sigit menceritakan sejarah juga mencatat untuk menemukan kegunaan dari generasi jaringan seluler, turut memakan waktu yang panjang dalam pencarianya.
“Dulu keunggulan 2G di desain untuk panggilan suara, tapi justru bertukar pesan teks (SMS) menjadi paling yang diminati masyarakat saat itu dan menjadi pendapatan besar operator selular. Lalu industri berfikir pesan bergambar (MMS) pasti diminati, dan di siapkan untuk 3G. Ternyata tidak demikian, kekuatan 3G justru ada di koneksi internetnya, video call juga bisa, tapi ditinggalkan karena jelek. Dan 4G yang diminati ialah video call. 5G untuk apa hingga kini masih belum diketahui secara jelas,” ceritanya. |
Sekedar catatan, hingga kini sejumlah perusahaan dengan ekosistem mobile saat ini tengah berkontribusi dan selalu berupaya agar 5G dapat dinikmati oleh masyarakat di dunia.
5G saat ini telah diluncurkan secara komersial di beberapa negara, seperti diantaranya Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, China, Turki, dan beberapa negara di Eropa.
Sebagaimana halnya teknologi jaringan penerus, sudah pasti 5G memiliki kemampuan yang lebih canggih, diantaranya secara teori dapat mencapai data rate hingga 20 kali lebih cepat (20 Gbps), latency 10 kali lebih rendah (1ms), dan jumlah connection density 10 kali lebih banyak dari 4G (1 juta devices/km2), sehingga penggunaannya tidak hanya untuk pemenuhan layanan mobile broadband untuk konsumen, namun juga untuk Industry 4.0.
Adapun beberapa contoh use cases untuk konsumen yang sejauh ini sudah beredar, ialah enhanced Mobile Broadband, Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan cloud gaming.
Kemudian sejumlah contoh use cases untuk industri/B2B, di antaranya AR/VR for industry maintenance, smart surveillance, smart factory, remote controlling machinery, remote surgery, drone surveillance, smart seaport, dan masih banyak lagi.
Sumber : https://selular.id/2022/01/penting-pendekatan-society-5-0-ampuh-temukan-use-case-5g/
0 Komentar