Andil dalam Pengembangan Pendidikan Indonesia, Ini Langkah yang Dilakukan Pertamina

 

Kredit Foto: Imamatul Silfia

Sebagai salah satu perusahaan pelat merah, PT Pertamina (Persero) juga mendapat amanat dari Kementerian BUMN untuk menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang diselaraskan dengan target SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini, program TJSL juga menyasar pada aspek pendidikan.

Guna mencapai target tersebut, khususnya di bidang pendidikan, Pertamina menjalankan upayanya dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak.

"Program ini sifatnya inklusif sehingga kami berkolaborasi dengan pihak lain, baik pemerintah daerah, institusi, hingga perguruan tinggi lokal, kami ajak bersama-sama melakukan program TJSL," ujar Dinda Hapsari Firasati, Pejabat Sementara VP CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero), dalam webinar pendidikan yang digelar oleh Warta Ekonomi, Jumat (11/2/2022).

Salah satu program TJSL milik Pertamina di bidang pendidikan adalah Enduro Entrepreneurship Program (EEP). Program ini memberikan pelatihan perbengkelan dan wirausaha kepada para siswa SMK sederajat yang kemudian diberikan modal untuk bisnis bengkel dan penjualan pelumas Enduro sebagai program CSV perusahaan.

Program ini berhasil menjangkau 209 siswa lulusan SMK serta melahirkan 62 bengkel aktif dan 20 bengkel turunan yang dikelola oleh lulusan SMK. Total pendapatan yang tercatat dari 82 bengkel tersebut mencapai Rp1,3 miliar.

Kemudian, program berikutnya adalah Sahabat Disabilitas Pertamina. Program ini memberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Melalui program ini, Pertamina mendirikan sekolah informal Dreamable (home schooling) bagi 50 orang difabel, menyediakan fasilitas Mobil Home Care, serta memberikan pelatihan keterampilan perikanan berbasis teknologi Internet of Things (IoT) eFishery.

Dari total 320 orang difabel yang menerima manfaat, program ini diklaim berhasil mencetak lima kelompok difabel aktif dalam kelompok usaha, 62 orang difabel memiliki pekerjaan, serta meningkatkan pendapatan anggota difabel sebesar Rp214 juta/tahun.

Selanjutnya, program yang telah dijalankan oleh Pertamina adalah Program Pengembangan Masyarakat Adat Minoritas Suku Anak Dalam. Program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat SAD dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan, serta menciptakan rantai nilai yang saling terintegrasi antaraspek tersebut.

Keberhasilan dari program ini di antaranya sebanyak 68 wagra SAD teredukasi soal keberlanjutan lingkungan, anak SAD terlatih membuat makanan tradisional yang juga mencakup pengemasan dan pemasaran produk, serta penghematan dana pendidikan yang mencapai Rp1,3 miliar.

Sumber: https://wartaekonomi.co.id/read392661/andil-dalam-pengembangan-pendidikan-indonesia-ini-langkah-yang-dilakukan-pertamina

Posting Komentar

0 Komentar