Contohkan Israel, Menkes Ingin Maksimalkan Teknologi AI untuk 10 Ribu Puskesmas di Indonesia

 

Dokumentasi: Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Rabu, 28 Juli 2021. Berikut merupakan jadwal vaksin Covid-19 di Kabupaten Indramayu hari Selasa, 10 Agustus 2021, Puskesmas menyediakan dosis 1 dan dosis 2. /ANTARA/Aprillio Akbar

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dorong pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan machine learning untuk layanan kesehatan di seluruh puskesmas di Indonesia.

Transformasi teknologi merupakan salah satu poin dari enam strategi transformasi yang diusung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) periode ini.

Poin-poinnya mencakup transformasi pada layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, serta Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Menkes Budi mengeluarkan penyataan itu tepatnya dalam webinar "AI Tech Day 2022" pada Selasa, 22 Februari 2022.

Mengutip laporan McKinsey & Co di tahun 2022, Budi mengatakan potensi pasar pada pelayanan kesehatan digital global diperkirakan bernilai 600 miliar dolar AS atau Rp8,6 kuadriliun dalam lima tahun ke depan.

Angka tersebut didorong oleh peningkatan dalam penelitiandan pengembangan obat-obatan serta layanan perawatan.

Penggunaan teknologi berbasis genom dalam skrining, misalnya, potensi pasarnya diperkirakan bernilai 25 miliar dolar AS atau setara dengan Rp359 triliun pada 2024.

Budi juga mencontohkan sektor teknologi diagnosis digitaluntuk mengidentifikasi kondisi pasien, yang diperkirakan memiliki potensi pasar sebesar 16 miliar dolar AS atau Rp230 triliun di tahun yang sama.

Oleh karena itu, Menkes Budi mengajak perusahaan Start Up di Indonesia agar dapat ambil bagian dalam pengembangan inovasi dan sistem teknologi kesehatan.

Ia mendorong AI melalui adopsi teknologi pemindaian ultrasound, supaya analisis data ultrasound berjalan otomatis di seluruh Puskesmasdi Indonesia.

Teknologi ini dapat membantu para dokter dan tenagaprofesional untuk menangkap dan menganalisis data serta mengidentifikasi penyakit pasien dengan sangat cepat.

"Ini akan membantu 10 ribu puskesmas yang memberikan pelayanan kepada masyarakat setiap harinya," kata Budi.

Dia lantas memberi contoh suksesnya sistem kesehatan yang telah melibatkan kecerdasan buatan dalam pemindaian ultrasound di negara lain.

Seperti teknologi kesehatan di perusahaan asal Israel, DiA Imaging Analysis, yang telah mengembangkan ultrasound berbasis AI pada 2021.

Masih mengutip laporan McKinsey & Co, perusahaantersebut mendapatkan investasi senilai 14 juta dolar AS atau senilai Rp201 miliar untuk pemindai ultrasound.

"Israel memiliki sistem pelayanan kesehatan yang aktifdengan 600 perusahaan kesehatan digital, seperti terapi digital, pemantauanjarak jauh, hingga pengambilan keputusan, kita harus contoh mereka di bidangini," ujarnya. 

Sumber : https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-013804448/contohkan-israel-menkes-ingin-maksimalkan-teknologi-ai-untuk-10-ribu-puskesmas-di-indonesia


Posting Komentar

0 Komentar