Sementara Smart City sendiri adalah konsep kota cerdas atau pintar yang pengelolaan sumberdaya dilakukan secara efisien dan efektif sehingga memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, konsep kota cerdas harus mampu mengantisipasi kejadian sebelumnya.
Smart City memanfaatkan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi itu hanya sebagai alat (tools). Jadi keberhasilan menuju Smart City terletak pada besaran derajat partisipasi semua perangkat daerah dan stakeholder dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Pada tahun 2021, level smart city Kota Kediri meningkat dari tahun sebelumnya, dari 2,87 menjadi 3,06. Apip Permana, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri mengemukakan bahwa smart city merupakan sebuah program kegiatan yang bertujuan memberikan manfaat secara efisien dan efektif serta mengantisipasi kemungkinan munculnya persoalan baru.
“Jadi bukan hanya menghasilkan output, tetapi juga harus ada outcome dan impact meningkatnya kesejahteraan yang dirasakan masyarakat. Penggunaan aplikasi dan IT hanya sebagai tools atau alat pendukungnya saja,” jelas Apip.
Terdapat enam pilar yang harus dipenuhi demi tercapainya kota cerdas, antara lain Smart Governance (tata kelola pemerintahan yang cerdas), Smart Economy (ekonomi cerdas), Smart Society (masyarakat cerdas), Smart Branding (penataan wajah kota sehingga tercipta citra kota yang baik), Smart Living (hunian cerdas), dan Smart Environment (lingkungan cerdas).
Dalam merealisasikan hal tersebut, Pemkot Kediri terus berupaya seoptimal mungkin untuk mewujudkan enam pilar kota cerdas yang telah ditetapkan Kemenkominfo RI. Hal tersebut berhasil dibuktikan Pemkot Kediri melalui diboyongnya Penghargaan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI atas Implementasi Program Smart City Kategori Smart Branding Gerakan Menuju Smart City, Bulan Desember 2021 lalu.
Menurut Apip, inovasi-inovasi yang telah digagas Pemkot Kediri berupa quick win pada masing-masing dimensi Smart City: 1) Smart Governance: Aplikasi E-SPTPD; 2) Smart Economy: Program Kurnia; 3) Smart Society: Program English Massive (EMAS); 4) Smart Branding: Prodamas Plus; 5) Smart Living: Program Home Care Peduli; 6) Smart Environment: Bank Sampah.
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengan Daerah (RPJMD), Pemkot Kediri telah menargetkan capaian skor smart city tahun 2022 sebesar 3,4. Untuk itu Pemkot Kediri melakukan berbagai upaya dalam meraih target capaian kota pintar, salah satunya melalui pengenalan dan sosialisasi konsep smart city kepada perangkat daerah di lingkungan Pemkot Kediri dan masyarakat.
“Kami sudah menyiapkan berbagai strategi untuk mencapai target smart city tahun 2022, dengan mengembangkan sistem layanan terintegrasi berbasis teknologi untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,” ujar Apip.
Selain melalui good governance yang maksimal, lanjut dia, Pemkot Kediri juga akan mengembangkan dimensi smart city lainnya, yaitu smart economy, smart branding, smart living, smart society, dan smart environment.
Sumber : https://lenteratoday.com/tahun-2021-level-smart-city-kota-kediri-naik-jadi-306-poin-tahun-2022-patok-target-34-poin/
0 Komentar