Aplikasi PINTU Dukung Percepatan Ekonomi Digital 2022

 


PT Pintu Kemana Saja dikenal dengan nama brand PINTU, platform jual beli dan investasi aset crypto dukung percepatan ekonomi digital 2022. Founder & CEO PINTU, Jeth Soetoyo dalam siaran persnya di Jakarta, Jum’at (4/3) menyatakan, dukungan percepatan ekonomi digital sejalan dengan yang dilakukan PINTU untuk memaksimalkan bonus demografi dalam rangka meningkatkan kekuatan perekonomian digital Indonesia, “Setelah kami berhasil menyelesaikan putaran pendanaan seri A+ sebesar lebih dari 40 juta dollar pada 2021 lalu, salah satu strategi yang kami terapkan adalah merekrut talenta-talenta Indonesia terbaik untuk dapat berkontribusi pada perusahaan,”ujarnya.

Di PINTU sendiri tahun 2020 baru terdapat sekitar 20 karyawan, namun di tahun 2022 meningkat delapan kali lipat menjadi lebih dari 160 karyawan. Jeth menambahkan, PINTU berperan menjadi platform yang menjembatani dunia finansial tradisional dengan digital aset melalui investasi aset crypto, “Aset crypto bukan hanya konsep baru dalam segi aset, akan tetapi dari sisi investasi juga menjadi hal yang baru bagi masyarakat. Dari data kami pada tahun 2019-2020 platform investasi kebanyakan di Indonesia dikhususkan melayani profesional trader, padahal populasi profesional trader saat ini hanya sebagian kecil dibanding dengan investor yang kita sebut sebagai casual trader, di mana casual trader memiliki kebutuhan investasi yang berbeda dari yang ada di pasar saat ini yaitu fokus kepada kemudahan.,”jelasnya.

Untuk itu, lanjut Jeth, PINTU menghadirkan kemudahan dan keamanan dalam berinvestasi aset crypto. Hadirnya PINTU disambut baik oleh masyarakat, di mana dalam kurun waktu hampir dua tahun, aplikasi PINTU telah diunduh lebih dari dua juta dengan pengguna aktif bulanan lebih dari satu juta. “Kami melihat, aset crypto menjadi primadona baru dalam dunia investasi dan turut serta membantu perekonomian Indonesia melalui sektor ekonomi digital.”katanya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengungkapkan sektor perekonomian terbesar salah satunya adalah ekonomi digital. Sektor ini tumbuh pesat dengan kemajuan teknologi di dalamnya, seperti Augmented Reality (AR), Artificial Intelligence, hingga Metaverse. Bahkan berdasarkan study Bloomberg Intelligence 2022 pasar Metaverse akan mencapai US$ 789 juta di tingkat global pada tahun 2024. Adapun potensi pasar di ASEAN sangat besar, di mana diprediksi tahun 2024 ekonomi digital tumbuh hingga US$ 363 miliar.

Dalam mengupayakan sektor ekonomi digital, Pemerintah melalui Kominfo memiliki empat sektor strategis sebagai pilar, salah satunya adalah infrastruktur digital. Di mana pemerintah memiliki program membangun lebih dari 340 ribu kilometer national fiber optic backbone dikombinasikan dengan sembilan satelit serta penyediaan base transceiver station (BTS). Kominfo mengajak seluruh pihak membangun sinergi dan kolaborasi dalam membangun ekonomi digital Indonesia demi mewujudkan Indonesia terkoneksi, makin digital makin maju.

Menurut Jeth, dengan berkembangnya ekonomi digital didukung peningkatan pengguna smartphone serta internet dan akses terhadap layanan digital, tentu investasi aset crypto akan ikut berkembang dan makin banyak digunakan seperti Defi, NFT, Metaverse, gaming, dan use case lainnya. “Secara garis besar kami proyeksikan 3-5 tahun ke depan penggunan aset crypto akan makin besar serta memberikan dampak positif pada investor aset crypto di Indonesia. Selain bisa mengakses aset digital yang bersifat global, kami berharap dengan adanya revolusi blockchain akan mampu melahirkan entrepreneur yang dapat membangun proyek-proyek baru berbasis blockchain yang dapat digunakan dalam skala global.” ungkapnya.


Sumber: https://www.neraca.co.id/article/159947/aplikasi-pintu-dukung-percepatan-ekonomi-digital-2022

Posting Komentar

0 Komentar