Contoh Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence di Industri FMCG

 

Ilustrasi Industri FMCG

Transformasi digital kini menjadi hal yang tak terelakkan bagi berbagai industri di tanah air. Salah satunya, bagi industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG).

Dalam mendukung transformasi digital tersebut, mengadopsi teknologi seperti AI/Artificial Intelligence alias kecerdasan buatan merupakan salah satu langkahnya.

AI sendiri merupakan sebuah sistem komputer (mesin) yang memiliki kecerdasan layaknya manusia. Secara sederhana, AI merupakan sebuah sistem komputer yang bisa meniru cara berpikir manusia dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Menurut Accenture, pada tahun 2035, AI akan memiliki kekuatan untuk meningkatkan produktivitas bisnis sebesar 40% dan meningkatkan profitabilitas bisnis sebesar 38%.

Selain itu, berdasarkan laporan “The Manufacturer: Annual Manufacturing Report 2018”, 92% eksekutif senior di industri manufaktur juga percaya bahwa AI dan robotika akan dapat membantu meningkatkan tingkat produktivitas mereka.

Diakui secara global, bahwa pemanfaatan AI mampu mengubah model bisnis di berbagai industri menjadi lebih baik, tetapi saat ini masih cenderung tidak terdengar banyak tentang bagaimana teknologi itu dapat mengubah model bisnis di industri FMCG.

Nah, berikut ini InfoKomputer akan membahas beberapa contoh pemanfaatan AI di industri FMCG yang membantu mengubah model bisnis di industri tersebut.

1. Penempatan Produk

Memilih lokasi terbaik untuk suatu produk dipajang agar dilirik konsumen bisa menjadi tugas yang sulit. Faktor-faktor seperti apa yang akan dibeli oleh target konsumen berdasrkan demografis, kapan mereka membelinya, dan produk apa yang cocok – semua perlu dipertimbangkan untuk membuat produk diminati di pasaran.

Teknologi AI dapat membantu perusahaan FMCG melalui planogram (sebuah diagram atau model yang menunjukkan penempatan produk di rak-rak ritel untuk memaksimalkan penjualan) – program yang sangat cerdas yang dapat memberi tahu pengecer produk FMCG di mana setiap produk harus ditempatkan, berapa banyak stok yang harus dimiliki untuk produk itu, dan berapa harganya yang dipasang untuk memaksimalkan keuntungan.

2. Meningkatkan Efisiensi

Dahulu, sulit bagi perusahaan FMCG untuk mengidentifikasi area di mana efisiensi operasional diperlukan dalam rantai pasokan mereka. Untungnya, algoritme canggih sekarang dapat menganalisis seluruh lini produksi dan dengan cepat menunjukkan inefisiensi.

Misalnya, AI dapat memberi tahu perusahaan tentang tingkat pemborosan mereka, potensi penyimpangan keamanan, dan standar keamanan pangan yang perlu ditingkatkan. Dengan begitu, AI bisa menjadi seperti asisten pribadi yang efisien untuk perusahaan.

3. Menjaga Sustainability (Keberlanjutan)

Sustainability adalah perhatian besar lainnya untuk industri FMCG. Di masa lalu, sulit bagi perusahaan FMCG untuk menilai kinerja mereka terhadap tolok ukur keberlanjutan karena kompleksitas rantai pasokan global.

Namun, dengan perluasan program AI dan ML/Machine Learning (pembelajaran mesin), bisnis sekarang dapat memperoleh wawasan real-time untuk membantu mereka menilai kinerja keberlanjutan perusahaan mereka pada isu-isu seperti limbah makanan dan sumber minyak sawit.

4. Analisis Data

Saat ini, boleh dibilang sudah tidak mungkin mengumpulkan dan menganalisis kumpulan data besar tanpa bantuan program AI.

Jenis program paling populer yang membantu analisis data adalah ML, yang dapat menyimpan, menganalisis, dan belajar dari tindakan masa lalu dan terus melacak dan menyimpan semua keputusan di masa mendatang.

Selanjutnya, data ibaratnya menjadi tambang emas bagi AI untuk menemukan pola baru, menemukan peluang baru, meminimalisir kesalahan, dan meningkatkan efisiensi keseluruhan proses rantai pasokan dari waktu ke waktu.

5. Perjalanan Pelanggan

Customer Journey atau perjalanan pelanggan adalah bagian lain dari proses FMCG yang dapat sangat diuntungkan dari pemanfaatan AI dan robotika.

Saat ini, perjalanan dan hubungan pelanggan telah bergeser ke platform online, jadi penting bagi perusahaan FMCG untuk mempertimbangkan bagaimana mereka dapat memberikan layanan yang disesuaikan dengan pelanggan individu dan menciptakan perjalanan pelanggan yang benar-benar menarik.

Dengan memanfaatkan AI, perusahaan dapat lebih terbuka untuk menemukan peluang baru dan menghadirkan produk yang memahami kebutuhan para konsumennya.

6. Terhubung dan Pemasaran Online

Selain memetakan perjalanan pelanggan secara online, AI juga dapat membantu perusahaan FMCG menjangkau pelanggan dan komunitas mereka secara online.

Di tahun-tahun mendatang, konsumen akan dapat menggunakan teknologi yang lebih baru seperti AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) untuk berinteraksi dengan produk FMCG.

Karena permintaan untuk interaksi yang mendalam ini meningkat, jaringan dan infrastruktur yang mendasarinya akan membutuhkan lebih banyak kekuatan, seperti halnya strategi pemasaran dan digital perusahaan FMCG.


Sumber: https://infokomputer.grid.id/read/122884180/contoh-pemanfaatan-teknologi-artificial-intelligence-di-industri-fmcg

Posting Komentar

0 Komentar