Country Head-Indonesia Google Customer Solutions, Achmad Istamar tengah memberikan pemaparan dalam acara MIST. |
Management Student Society Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menggelar ajang marketing tahunan, MIST untuk membangkitkan sektor UMKM dengan digitalisasi. Acara ke-18 tahun ini mengangkat tema Redefining Marketing: Seizing Growth Opportunities Beyond Digital yang menampilkan dua pembicara, yakni Alexander Lukman, Managing Director Strategy and Consulting di Accenture Indonesia dan Achmad Istamar, Country Head-Indonesia Google Customer Solutions.
Alexander mengapresiasi perkembangan MIST yang semakin menarik setiap tahunnya sekaligus menyampaikan harapannya bagi generasi milenial. “Kita mengharapkan lahirnya generasi yang indigenous. Indigenous itu artinya tiga hal. Yang pertama, smart. Yang kedua itu adalah inventif. Yang terlebih penting lagi adalah relevan. Jadi, please be yourself, be clear on your personal brand and purpose," ujar Alexander.
Adapun Achmad Istamar yang menjabat Country Head-Indonesia Google Customer Solutions dalam sesinya yang bertajuk Accelerating Growth Through Automated Analytics, menyampaikan signifikansi digital marketing berbasis AI (Artificial Intelligence) agar dapat menciptakan nilai tambah bagi penjual dan pembeli melalui penyampaian informasi terkait barang dan jasa yang sesuai dengan profil pengguna. Teknologi ini pun dapat digunakan oleh UMKM.
Usaha kecil dan menengah (UKM) sendiri merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Menurut data Kementrian Koperasi dan UKM, UKM menyerap lebih dari 96% lapangan kerja di Indonesia. Istamar memaparkan, pemanfaatan teknologi digital wajib dilakukan bagi UKM yang tengah berupaya memulihkan kondisi bisnisnya.
Pasalnya, saat ini 1 dari 3 orang indonesia sudah memiliki akses online. Konsumen pun memanfaatkan internet untuk menemukan produk baru dan jasa – mulai dari mencari kue ulang tahun untuk anak sampai furnitur untuk rumah mereka – dan portal pencarian pun menyediakan kesempatan bagi UKM untuk ditemukan dan terhubung dengan pelanggan mereka.
Untuk itu, pemanfaatan digital marketing bagi UKM merupakan solusi paling mudah dan efektif agar mampu bangkit kembali. “Survei World Bank dan Shopee menyebutkan, bisnis yang menerapkan digitalisasi dapat kembali kepada level penjualan sebelum pandemi hanya dalam waktu enam bulan. Bahkan, 80% dari UKM yang go online berhasil survive di masa pandemi. Pun sebaliknya, hanya 4 dari 10 bisnis yang tidak online yang bisa survive,” ungkap Istamar.
Saat ini, papar Istamar, pengguna atau calon konsumen membutuhkan informasi yang pas pada saat dibutuhkan, dalam format sesuai keinginan dan dengan isi informasi yang relevan dan terkini. Untuk itu diperlukan teknologi automated digital marketing dengan artificial intelligence dengan kemampuan pengolahan data besar dan cepat yang memiliki kemampuan untuk mengolah informasi yang paling sesuai dengan format yang paling diinginkan dan dengan isi informasi yang paling relevan sesuai dengan profil pengguna. “Teknologi ini sebelumnya banyak digunakan perusahaan skala besar, dan sekarang sudah tersedia untuk UMKM dan dapat diakses tanpa harus memiliki peralatan dan pengetahuan khusus,” ujar Istamar.
Istamar berharap, teknologi automated digital marketing berbasis kecerdasan buatan ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya bagi pengusaha kecil dan menengah. “Dengan pulihnya usaha kecil maka akan turut mendorong pemulihan ekonomi karena UKM adalah tulang punggung perekonomian masyarakat dengan kontribusi lebih dari 60 persen PDB Indonesia. Karena alasan ini, Google berkomitmen untuk membantu usaha kecil dan menengah, startup, dan wirausahawan di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya digital yang diperlukan untuk berkembang di era digital,” jelas Istamar.
Sumber: https://swa.co.id/swa/trends/marketing/feb-ui-ajak-umkm-manfaatkan-ragam-strategi-digital-marketing
0 Komentar