Alwy Herfian Satriatama, Co-founder Widya Group dan CEO Widya Robotics, menjelaskan tentang Intelligent Gate berbasis AI yang dikembangkan bersama Huawei Indonesia. |
Menjawab tantangan dalam hal kecelakaan kerja di Indonesia khususnya bidang konstruksi, Huawei Indonesia dan Widya Robotics berkolaborasi mengembangkan perangkat khusus pendeteksi kelengkapan alat perlindungan diri.
Kementerian Ketenagakerjaan RI mencatat penurunan jumlah kasus kecelakaan kerja setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Direktorat K3 Kemnaker yang menunjukkan bahwa 2019 terjadi 155.327 kecelakaan kerja, dan di 2020 terjadi 153.055 kasus.
Namun menurut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, seperti dikutip dari okezone.com, penurunan itu belum cukup karena angka penurunannya yang sangat tipis.
Dalam ajang seminar dan lokakarya bertema Artificial Intelligence for Health, Safety and Environment Surveillance, Widya Robotics dan Huawei Indonesia memperkenalkan teknologi terkini yang dikatakan dapat mentransformasi industri konstruksi, pertambangan dan manufaktur di masa depan.
Teknologi yang dinamai Intelligent Gate ini adalah sebuah sistem palang pintu otomatis yang dilengkapi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Intelligent Gate dapat mendeteksi orang, wajah, masker, dan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD).
Intelligent Gate ini diintegrasikan dengan HiLens dari Huawei, sebuah single board computer yang mampu menjalankan inference AI untuk mendeteksi objek. Inference yang dijalankan berupa video yang diakses melalui stream dari kamera bawaan HiLens dan diproses pada perangkat HiLens yang ditenagau perangkat komputasi Ascend dari Huawei. Hasil pemrosesan dari deteksi objek APD yang valid akan memicu palang pintu untuk terbuka secara otomatis.
Jason Zhang, Presiden Huawei Indonesia dalam kata sambutannya, mengatakan bahwa “Making Indonesia 4.0” merupakan roadmap terintegrasi untuk memasuki era Industri 4.0. Menurutnya, prinsip penting dalam transformasi digital adalah orientasi terhadap orang, yang meminta untuk melindungi keselamatan pekerja sekaligus meningkatkan efisiensi.
Jason Zhang, Presiden Huawei Indonesia dalam kata sambutannya, mengatakan “Making Indonesia 4.0” merupakan roadmap terintegrasi untuk memasuki era Industri 4.0. Berorientasi pada orang adalah prinsip penting dari transformasi digital industri yang meminta untuk melindungi keselamatan pekerja sekaligus meningkatkan efisiensi.
"Cloud dan AI akan menjadi alat terbaik untuk berinovasi. Huawei Cloud bertujuan untuk menggunakan "Semuanya dalam Satu Layanan" untuk mendukung inovasi berkelanjutan mitra kami," lanjut Jason.
Untuk itu, menurut Jason Zhang, Huawei Cloud menyambut para pelanggan dan mitra kerjanya untuk menggunakan Huawei Cloud, AI, IoT, dan kemampuan sinergi perangkat-cloud untuk dengan cepat mengembangkan lebih banyak solusi inovasi untuk industri dan membangun fondasi untuk Indonesia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas.
Sementara Alwy Herfian Satriatama, Co-founder Widya Group dan CEO Widya Robotics, mengatakan,”Widya Robotics merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Artificial Intelligence, Automation dan Robotika. Kami telah memiliki sebuah teknologi baru di bidang konstruksi yang dapat membantu bisnis-bisnis konstruksi di Indonesia. Selama kurang lebih enam bulan terakhir Widya Robotics telah bekerjasama dengan Huawei."
Kolaborasi ini disebut Alwy sebagai lompatan besar bagi Widya Robotics usianya masih kurang lebih 3 tahun tapi telah berkolaborasi dengan Huawei. "Huawei merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia dalam bidang teknologi dan merupakan perusahaan yang sangat capable di berbagai bidang. Ke depan, kami berharap bisa menciptakan solusi-solusi bersama dengan Huawei tidak hanya saat ini tapi juga pada tahun-tahun mendatang," imbuh Alwy.
Ia juga berharap kehadiran Intelligent Gate ini diharapkan menjadi simbol transformasi K3 dan menekan angka kecelakaan kerja di Indonesia.
Sumber: https://infokomputer.grid.id/read/123060043/huawei-widya-robotics-kembangkan-alat-deteksi-k3-berbasis-ai
0 Komentar