Implementasi Industri 4.0 Bisa Jadi Solusi Hadapi Krisis Masa Depan

 

Kementerian Perindustrian RI, Federasi Teknologi Informatika Indonesia (FTII), Indonesia Internet Governance Forum (IGF) dan Nagayana Indonesia menggelar Soft Launching Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 di Jakarta, Selasa 8 Maret 2022.


Jakarta - Sektor manufaktur yang telah menerapkan Industri 4.0 saat ini akan lebih tangguh dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19. Bahkan implementasi Industri 4.0 bisa menjadi solusi menghadapi krisis yang mungkin terjadi pada masa depan.

Hal itu dikatakan Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri Kementeian Perindustrian, Heru Kustanto, saat Soft Launching Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 di Jakarta, Selasa (8/3/2022).

“Industri 4.0 dipilih karena memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing industri nasional. Format sekarang akan menjadi platform ke depan, termasuk digitalisasi yang akan ditingkatkan meskipun kita sudah keluar dari pandemi Covid-19. Saya sangat apresiasi pada pelaku industri yang memberikan respons cepat dalam melakukan transformasi digital dalam menghadapi dampak Covid-19 ini,” tambahnya.

Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) bekerjasama dengan Federasi Teknologi Informatika Indonesia (FTII), Indonesia Internet Governance Forum (IGF) dan Naganaya Indonesia sebagai Event Organizer telah menyelenggarakan kegiatan Soft Launching Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 dengan tema “Accelerate the Implementation of Industry 4.0 to Support Inclusive and Sustainable Industries for National Recovery” di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa 8 Maret 2022..

Melalui acara Soft Launching Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022, Kementerian Perindustrian dan seluruh pemangku kepentingan terkait berupaya untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah, pelaku industri/asosiasi, akademisi, lembaga R & D, technology provider, konsultan, dan pelaku keuangan untuk dapat mendukung transformasi teknologi sesuai dengan apa yang telah di rencanakan dalam program nasional Making Indonesia 4.0.

“Langkah – langkah yang dilakukan Kementerian Perindustrian dalam pelaksaaan Making Indonesia 4.0 antara lain: asesmen INDI 4.0, pemberian INDI award, pendampingan Industri 4.0, penunjukan lighthouse industry 4.0, pengembangan SDM Industri 4.0, pendirian PIDI 4.0 dan capability center, serta pelatihan e-commerce kepada IKM”, tambah Heru Kustanto, Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri.

Dalam rangka mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan pada akselerasi industri 4.0 dan membahas mengenai perkembangan industri 4.0 di Kementerian/Lembaga/BUMN, industri/asosiasi, technology provider, Lembaga R&D, konsultan dan akademisi, Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) berkolaborasi dengan Naganaya Indonesia akan menyelenggarakan kegiatan event Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 di Jakarta pada tanggal 24 – 25 Agustus 2022.

“Kegiatan Indonesia 4.0 Conference and Expo 2022 akan menjadi satu lapangan untuk seluruh pemain industri 4.0 baik itu Pemerintah, Pelaku Industri, Asosiasi/Komunitas, Akademisi dan pihak lainnya untuk berdiskusi dan mengetahui teknologi terkini industry 4.0,” kataAditya Adiguna, Direktur Utama, PT. Naganaya Indonesia Internasional.

Kegiatan Indonesia 4.0 Conference & Expo tidak hanya akan mengundang pembicara nasional saja, tetapi juga turut menghadirkan pembicara global yang akan memberikan informasi, ilmu, maupun pandangan terkait isu terkini industri 4.0. Disamping itu, kegiatan ini juga mentargetkan kurang lebih 100 peserta pameran dari perusahaan teknologi nasional maupun global, BUMN, startup, kampus, asosiasi dan lembaga pemerintah yang akan memamerkan teknologi terkini dan informasi terkait industri 4.0.

“Perlu wadah berkumpul stakeholder terkait dalam pelaksanaan implementrasi Industri 4.0 di Indonesia. Terutama untuk membangun sinergi dan kolaborasi antar pihak meliputi: pemerintah, pelaku industri/asosiasi, akademisi dan lembaga R&D, technology provider, konsultan, dan pelaku keuangan guna mempercepat proses transformasi Industri 4.0 serta membangun jejaring dan kolaborasi,” tambah Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Doddy Rahadi.

Adapun rangkaian acara pendukung lainnya yaitu : Smart Factory Forum yang merupakan event road show sebelum event utama yang diadakan di 2 tempat yaitu Batam dan Karawang untuk mengundang para pemangku kepentingan industri yang terdapat pada di sekitar kota tersebut dalam hal teknologi industri 4.0.

Sumber : https://www.beritasatu.com/digital/900091/implementasi-industri-40-bisa-jadi-solusi-hadapi-krisis-masa-depan



Posting Komentar

0 Komentar