Kementan Optimalkan Capaian Proyek PHLN untuk Pertanian Modern

 

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Pertemuan Koordinasi Restrukturisasi Kegiatan dan Anggaran IPDMIP di Hotel Novotel Solo selama 17-19 Maret 2022. (Foto: Dok. Kementan)

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mendorong pengoptimalan capaian kegiatan yang dikembangkan oleh PHLN, termasuk proyek Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga mengajak seluruh jajaran pertanian terus berupaya mencapai target produksi pangan dengan memanfaatkan teknologi untuk mewujudkan pertanian modern.

“Kita tidak bisa menjawab tantangan pembangunan pertanian tanpa teknologi,” tegas Menteri Pertanian, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis, Senin (21/3/2022).

Menjelang berakhirnya periode Proyek PHLN IPDMIP dan rencana penambahan waktu implementasi berbagai pendekatan untuk diterapkannya teknologi yang direkomendasikan melalui proyek tersebut di daerah irigasi, BPPSDMP menyelenggarakan Pertemuan Koordinasi Restrukturisasi Kegiatan dan Anggaran IPDMIP di Hotel Novotel Solo selama 17-19 Maret 2022.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan pentingnya pembangunan sistem agribisnis modern dan pentingnya pembangunan subsistem dari hulu hingga hilir.

"IPDMIP telah berkontribusi dalam membangun pertanian modern. Karena, dalam rancangannya IPDMIP mengembangkan berbagai pendekatan untuk menyempurnakan metodologi penyuluhan dalam meningkatkan kapasitas petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Baik melalui penerapan berbagai teknologi yang direkomendasikan, serta memperbaiki akses pasar dan mengelola keuangan usaha tani," katanya.

Pertemuan yang menghadirkan manajer proyek dari 13 provinsi dan 72 kabupaten pelaksana IPDMIP ini, bertujuan memberikan konsultasi kegiatan di tahun 2022 dan mengoordinasikan rencana restrukturisasi perpanjangan proyek. Hadir sebagai peserta dalam pertemuan tercatat sebanyak 68 orang Manajer/PPK atau yang mewakili kepala dinas pertanian kabupaten.

Narasumber yang mengisi materi substansi pokok bahasan berasal dari Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan, dan National Project Management Unit (NPMU) dari Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR, dan National Project Implementing Unit (NPIU) IPDMIP Kementerian Pertanian.

Zulfriandi dari Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas, menyampaikan bahwa dalam strategi transformasi ekonomi Indonesia, modernisasi pertanian merupakan salah satu wujud dari strategi ke-2, yaitu produktivitas sektor ekonomi.

"Salah satu teknologi yang relevan dikembangkan dalam hal ini adalah pembudayaan digitalisasi pertanian. Rencana restrukturisasi IPDMIP dinilai mendukung upaya tersebut karena meliputi penguatan BPP, perbaikan jaringan irigasi tersier dan pengembangan pertanian cerdas (smart farming)," terangnya.

Sementara itu, Saiful Arif, dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan, mengingatkan bahwa perpanjangan Proyek PHLN diperlukan tahapan proses amandemen perjanjian.

"IPDMIP telah mendapatkan Greenlight dari IFAD yang dapat mempercepat persetujuan amandemen, tetapi untuk restrukturisasi kegiatannya memerlukan review dari pihak manajemen IFAD yang berpotensi membutuhkan waktu yang lama," katanya.

Untuk itu, LM Bakti dari Ditjen SDA Kementerian PUPR menyampaikan bahwa sementara proses amandemen dan restrukturisasi berjalan, NPIU Kementerian Pertanian mengkonsolidasikan laporan dari seluruh provinsi (PPIU) dan kabupaten (DPIU) dan menyampaikannya kepada NPMU sesuai dengan batas waktu berakhirnya (closing date) IPDMIP 23 Maret 2023.

Menambahkan penjelasan di atas, Bustanul Arifin Caya, Kepala Pusat Penyuluhan yang sekaligus bertindak sebagai Direktur IPDMIP, menginformasikan bahwa kegiatan IPDMIP direncanakan akan mengalami perpanjangan hingga 2025.

"Rencana ini sudah mendapat lampu hijau dari Sekjen Kementan, Bappenas, Kemenkeu dan IFAD. Diharapkan IPDMIP bukan hanya melaksanakan kegiatan yang penting, tetapi juga mengatasi dan mendukung kegiatan yang sifatnya mendesak," katanya.

Menurut Bustanul, IPDMIP diharapkan sebagai sebuah pemicu pembangunan pertanian modern. Ketika IPDMIP sudah tidak ada, kegiatan yang telah diperkenalkan melalui semua komponennya masih terus dilaksanakan oleh daerah secara berkelanjutan.


Sumber: https://www.beritasatu.com/nasional/905825/kementan-optimalkan-capaian-proyek-phln-untuk-pertanian-modern

Posting Komentar

0 Komentar