OVO, platform pembayaran digital terdepan di Indonesia bersama Grab, super app terkemuka di Asia Tenggara, berkomitmen untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui berbagai inovasi teknologi.
Melalui berbagai inisiatif, kedua perusahaan teknologi tersebut, mendorong UMKM untuk mengadopsi platform digital, guna memperluas bisnis dan jangkauan pasar, serta mempemudah akses keuangan.
Hal tersebut disampaikan dalam dialog dengan akademisi dan ekonom untuk mengakselerasi transformasi digital bagi pelaku UMKM nasional, melalui Kuliah Umum dan Diskusi Panel Digitalisasi UMKM: Daya Dorong Ekosistem Digital & Demokratisasi Ekonomi Indonesia yang diselenggarakan bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berlangsung secara hybrid, Selasa (8 /3/2022).
Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan, saat ini adalah era digital. Sehingga, pelaku UMKM perlu berdaptasi untuk memanfaatkan teknologi digital, termasuk platform digital supaya bisa mengakselerasi bisnis mereka.
Menurut dia, bergabungnya UMKM dalam ekosistem digital OVO telah membawa berbagai peluang. Bahkan, survei yang dilakukan CORE Indonesia bersama OVO terhadap 2.001 pelaku UMKM mitra OVO belum lama ini, ditemukan bahwa UMKM mencatat peningkatan pendapatan bulanan hingga 27% dan pendapatan harian mencapai 30%
“Data-data tersebut menggarisbawahi potensi besar ekosistem digital dalam mendorong demokratisasi ekonomi nasional di sektor UMKM. Selain memberi manfaat besar bagi pengguna, kehadiran OVO telah terbukti memiliki dampak yang besar bagi para merchant,” kata Karaniya.
Saat ini, lanjut Karaniya, OVO sudah memiliki lebih dari 1,3 juta merchant yang terhubung dengan standar koder QR Nasional (QRIS), di mana 95% lebih merupakan UMKM.
“Survei CORE tersebut, memetakan dampak positif ekosistem digital terhadap inklusi keuangan pelaku UMKM, di mana 85% pelaku mulai mengenal layanan perbankan sejak menerima OVO, dan 68% memiliki akses lebih luas terhadap layanan keuangan,” ujar Karaniya.
Karaniya menjelaskan, OVO memiliki komitmen untuk terus mendukung UMKM di Indonesia untuk berkembang dan meraih profit. Hal itu juga sebagai bentuk dorongan untuk pemulihan ekonomi nasional di masa pendemi.
“Ini semua kami lakukan, supaya semakin banyak UMKM yang on boarding, memanfaatkan platform digital untuk melakukan berbagai usaha dan bisnis. Kami akan terus bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membantu memberikan pelatihan kepada UMKM supaya semakin banyak yang on boarding,” tambah Karaniya.
Sementara, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, juga memaparkan bagaimana ekosistem Grab dan OVO telah menjadi penggerak utama transformasi digital kepada jutaan UMKM dan mitra, yang setelah bergabung dengan Grab dan OVO, mulai dapat mengakses pasar digital.
“Kami percaya melalui pemanfaatan teknologi dan peningkatan soft-skill, serta didukung jaringan ekosistem Grab yang luas, para pelaku UMKM dapat meningkatkan produktivitas mereka untuk berkembang dan bersaing di era ekonomi digital. Dengan bekal keterampilan digital, kami berharap para mitra UMKM dapat membangun ketahanan bisnis yang baik serta mendapatkan peluang pendapatan baru berkat akses ke pasar yang lebih luas,” ungkap Neneng.
Neneng melanjutkan, Grab memiliki semangat Grab for Good. Semangat ini memiliki tujuan supaya bagaimana UMKM bisa menghasilkan dampak positif melalui inovasi teknologi untuk ekonomi digital.
“Nah bentuk dari komitmen ini untuk mendukung UMKM mengambil bagian dalam ekonomi digital,” tandas Neneng.
Selain itu, Grab bersama para mitra melakukan kolaborasi. Misalnya, Grab bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM memberikan pelatihan kepada UMKM, demi mempercepat digitalisasi UMKM di Indonesia.
Selain itu, Grab juga melakukan literasi digital. Hal itu dilakukan bersama Group EMTEK dan Bukalapak.
“Grab telah melakukan berbagai kegiatan, salah satunya kota masa depan. Ini inisiatif Grab bersama EMTEK bersama Bukalapak untuk mendigitalisasi kota tier 2 dan tier 3. Kota masa depan ini, tidak hanya berpaku pada digitalisasi UMKM, namun juga memastikan semua merchant dan masyarakat itu divaksin, supaya kegiatan ekonomi dapat terus berlangsung,” tutur Neneng.
Dari sisi teknologi, lanjut Neneng, Grab melakukan inovasi dengan menghadirkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk meningkatkan bisnis mereka.
“Teknologi AI itu termasuk mendapatkan analisa data mengenai performa penjualan sebagai bahan merancang strategi bisnis. Lalu, membantu operasional toko, membuat iklan digital, serta medapat akses ke laporan bisnis secara komprehensif,” jelas Neneng.
Editor : Emanuel (eman_kure@yahoo.com)
Sumber: https://investor.id/finance/285712/ovograb-dorong-umkm-adopsi-platform-digital
0 Komentar