Dr. Ir Eko Noerhayati,.MT bersama tim menunjukkan irigasi sprinkle berbasis IoT di salah satu lahan petani. (FOTO: AJP TIMES Indonesia) |
Dosen Unisma Malang bersama mahasiswa melakukan penelitian untuk mengembangkan sistem irigasi pintar berbasis internet of things (IoT) dengan sistem irigasi sprinkle.
Kedua teknologi irigasi tersebut sejalan dengan teknologi yang berkembang saat ini. Teknologi ini diangkat karena sebagian besar petani yang ada di Indonesia dalam mendistribusikan air irigasi pada tanaman kurang tepat.
Hal itu berdampak pada pemborosan air yang akan menyebabkan ketersediaan air pada musim kemarau berkurang. Sistem irigasi yang konvensional pada petani saat ini perlu diubah sejalan dengan perkembangan teknologi di era Industri 4.0 menuju era industri 5.
Hal itu berdampak pada pemborosan air yang akan menyebabkan ketersediaan air pada musim kemarau berkurang. Sistem irigasi yang konvensional pada petani saat ini perlu diubah sejalan dengan perkembangan teknologi di era Industri 4.0 menuju era industri 5.
Irigasi sprinkle merupakan sistem penyemprotan air seperti curah hujan alami. Tekanan air disalurkan kemudian dikeluarkan melalui nozzle yang kemudian memecahkan air sehingga keluar seperti titik-titik air hujan. Tekanan berasal dari pompa yang mendorong air melalui pipa kemudian keluar melalui nozzle.
Irigasi sprinkle berbasis IoT tersebut merupakan hasil inovasi dari Dr. Ir Eko Noerhayati,.MT bersama tim peneliti Unisma yang terus dikembangkan di laboratorium Fakultas Teknik Unisma dengan harapan dapat membantu petani mencapai pemanfaatan sumber daya air yang efisien dan optimal di lahan pertanian khususnya untuk petani sayuran.
Rangkaian irigasi sprinkler ini dirancang pada lahan yang disesuaikan kebutuhan petani. Alat irigasi tipe sprinkler otomatis digunakan untuk pemberian air irigasi pada tanaman pertanian khususnya untuk tanaman sayur skala demplot.
Rancangan irigasi sprinkler ini dilengkapi dengan sensor yang diletakan pada tiap bagian yang dianggap perlu diamati. Sensor pada bagian tandon yaitu ultrasonic berfungsi sebagai membaca jarak muka air atau ketinggian air, sensor soil moisture merupakan sensor kelembaban yang berfungsi untuk mengukur kelembaban tanah, sensor water flow sensor ini digunakan untuk membaca debit air yang mengalir pada pipa sprinkler, dan yang terakhir kran otomatis menggunakan motor penggerak servo.
Semua rangkaian tersebut dimonitoring dalam satu sistem dengan skema kinerja yang sudah di program dan ditampilkan ke android melalui aplikasi blynk.
Melalui hibah keilmuan tahun 2021 Eko Noerhayati dan Tim yang melibatkan mahasiswa Jurusan Sipil dan Jurusan Elektro melanjutkan penelitian optimalisasi alat irigasi sprinkler yang dilengkapi dengan otomatisasi pemberian pupuk dan pemanfaatan energi surya.
Tujuan dari penelitian ini adalah realisasi MBKM melalui riret dosen dengan program pembelajaran dalam kegiatan penelitian mahasiswa. Meningkatkan mutu riset mahasiswa dengan memberi pengalaman mahasiswa untuk memperkuat pool talent peneliti secara topical. Meningkatkan kemampuan meneliti antara dosen dan mahasiswa untuk bekerjasama dengan institusi mitra yaitu Start Up CV. Gainz Teknologi Nusantara. Meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa sebagai periset dalam melakukan riset di perguruan tinggi
Penelitian ini diawali dengan survei pada lahan petani dan wawancara langsung yang dilakukan dosen dan mahasiswa Unisma Malang untuk mengetahui permasalahan petani yang menggunakan irigasi sprinkler. Data hasil dari survei ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan model dan sistem irigasi pintar berbasis IoT. TTG ini merupakan sebuah inovasi yang diharapkan penggunaan air pada lahan pertanian lebih efisien dan efektif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. (*)
0 Komentar