Strategi Menarik Minat Milenial Berkecimpung di Bidang Pertanian

 

Duta Petani Milenial yang ada saat ini tengah diarahkan Kementerian Pertanian untuk melakukan resonansi kepada petani milenial lain di seluruh Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Siti Munifah mendatangi langsung Duta Petani Milenial asal Magelang, Rayndra Syahdan Mahmudin, Jumat (3/4).

Siti Munifah yang didampingi Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbanngtan YoMa) Bambang Sudarmanto meninjau langsung usaha peternakan yang digeluti Rayndra dan menyambangi langsung hasil kandang-kandang ternak kambing milik Rayndra.

Dalam kesempatan itu, Siti Munifah disuguhi berbagai macam olahan kelapa seperti gula semut dan VCO hasil dari KWT binaan Rayndra.

“Saya meluangkan waktu ke Magelang khusus untuk meninjau langsung perkembangan usaha Rayndra ini. Rayndra merupakan Duta Petani Milenial yang patut Kementan banggakan, karena 100 persen made in Kementan, Jebolan dari Polbangtan YoMa,” kata Siti Munifah.

Diakuinya, untuk dapat menarik minat milenial berkecimpung di bidang pertanian BPPSDMP memiliki beberapa strategi.

Strategi pertama, yaitu dengan menyuguhkan role model petani milenial yang sudah sukses.

“Strategi kami, yaitu dengan kampanye, mengampanyekan kesuksesan champion-champion petani milenial yang sudah memulai lebih dulu. Mereka kami kukuhkan menjadi Duta Petani Milenial, dipublish secara masif hingga skala international, kemudian mereka ini yang menjadi brand ambassador Kementan untuk mengajak milenial lainnya terjun ke pertanian,” paparnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa strategi kedua yang perlu dilakukan yaitu mengubah mindset bahwa bertani itu keren, caranya yaitu dengan menerapkan strategi ketiga, penerapan mekanisasi, Internet of Things (IoT), dan robotika.

“Yang paling penting yaitu mengubah mindset bahwa bisnis di pertanian itu bukan hal yang menjijikan atau jorok tapi hal yang luar biasa dan keren. Bagaimana caranya? Gunakan mekanisasi, terapkan IoT, dan teknologi robotik. Karena anak muda sekarang maunya yang serba canggih, cepat, dan menguntungkan,” sambung Siti Munifah.

Strategi keempat yang tidak kalah penting, yaitu pelibatan kelembagaan pertanian dan membangun jejaring.

Pelibatan BPP, off taker, dan kemampuan berjejaring baik antarpetani milenial maupun dengan stakeholder lainnya. Karena menurut Munifah, merupakan kunci bisnis pertanian dapat berkelanjutan.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan masa depan tonggak pertanian dan saat ini ada di tangan anak muda.

“Pertanian adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan, selama manusia hidup selama itu pula pertanian menjadi suatu kebutuhan. Maka, ayo anak muda, tunggu apalagi untuk bergabung di pertanian, ini adalah masa kalian untuk memimpin pembangunan pertanian Indonesia,” ajak Dedi. (rhs/jpnn)


Sumber: https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/strategi-menarik-minat-milenial-berkecimpung-di-bidang-pertanian/ar-AAUDpNL?li=AAuZNMP

Posting Komentar

0 Komentar