Kepala Divisi TIK Polri Irjen Pol Slamet Uliandi menggelar rapat kerja teknis atau Rakernis. Kegiatan ini diikuti seluruh anggota Bidang TIK di 34 Polda dan jajarannya. (Foto dok. polri) |
Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Div TIK) Polri menggelar rapat kerja teknis atau Rakernis. Kegiatan ini diikuti seluruh anggota Bidang TIK di 34 Polda dan jajarannya.
Kepala Divisi TIK Polri Irjen Pol Slamet Uliandi menyebut pihaknya memiliki agenda besar dalam rangka mengimplementasikan harapan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan program transformasi kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Salah satunya terkait penguasaan teknologi blockchain dan artificial intelligence.
"Fondasi dasar dalam transformasi digital Polri mau tidak mau harus diawali dengan pilihan teknologi, yang memang teknologi ini adaptif terhadap berbagai dinamika lingkungan strategis. Itu yang diharapkan Presiden dan Kapolri, agar mengarah pada blockchain dan artificial intelligence," kata Slamet kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).
Menurut Slamet, revolusi industri 4.0 kekinian berjalan begitu cepat dari yang diperkirakan. Hal ini perlu juga diimbangi dengan peningkatan pelayanan Polri dengan berbasis teknologi.
"Adaptasi incorporated itu suatu keniscayaan, karena akan berdampak pada pelayanan Polri yang semakin berorientasi mendekatkan dengan masyarakat. Tidak ada ceritanya jika pemerintahan-kepolisian kalah dalam melayani masyarakat, dibanding sektor swasta melayani konsumennya," katanya.
Slamet menyebut pilihan teknologi dan integrasi data kepolisian dibawah Div TIK Polri ini akan dilandasi dengan Peraturan Kepala Kepolisian RI (Perpol). Peraturan ini rencananya akan diterbitkan pada akhir Maret mendatang.
Adapun, kata dia, implementasi Div TIK Polri dalam pilihan teknologi terbaru telah direalisasikan dalam pergelaran 91 Command Center di Bali. Hal ini diklaimnya sebagai daya dukung Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menuju penyelenggaraan Presidensi G20 pada Oktober 2022.
Dalam pelaksanaannya, kata Slamet, pusat informasi ini menerapkan teknologi meliputi koneksi 1.400 titik CCTV yang memiliki kemampuan analytics face recognation; crowd analytics and vehicle; body worn device yang melekat pada setiap anggota yang bertugas; drone dan anti drone monitoring; pendeteksi gempa bumi dan prakiraan cuaca yang terintegrasi dengan BMKG, BNPB, dan Jasa Marga.
"91 CC-ITDC dikunjungi oleh delegasi UNDRR sebanyak 19 orang untuk mengecek kesiapan kita dalam rangka Konfrensi GPDRR pada bulan Mei 2022," bebernya.
Berkenaan dengan itu, Slamet juga menyampaikan bahwa Div TIK Polri kekinian telah meluncurkan logo baru. Logo anyar ini berwarna dasar hitam dan putih dengan gambar bola dunia berupa bit digital.
"Perubahan lingkungan strategis di tingkat global, regional, hingga domestik mendorong Polri menerapkan konsep incorporated atau ketergabungan. Implementasinya dimulai dari pilihan teknologi yang mampu menjawab tantangan yang semakin dinamis," pungkasnya.
Sumber: https://www.suara.com/news/2022/03/24/134522/tik-polri-gelar-rakernis-bahas-penguasaan-teknologi-blockchain-hingga-artificial-intelligence
0 Komentar