Kepala LLDikti Wilayah III, Paristiyanti Nurwardani. DOK Kemendikbudristek |
Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Jakarta, Paristiyanti Nurwadani, mendorong Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) berkontribusi mengembangkan bisnis komunikasi di Indonesia. Pengembangan melalui Program Magister Ilmu Komunikasi yang baru diresmikan.
“Bisnis komunikasi di dunia menjadi bisnis nomor dua setelah minyak dan gas. Sayangnya, Indonesia menempati urutan ke-39 dari total 50 negara yang mempunyai bisnis komunikasi terbaik dunia,” kata Paristiyanti dalam acara Launching Magister Ilmu Komunikasi dan Webinar Optimalisasi Komunikasi dalam Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas 2045, Senin, 28 Maret 2022.
Dia menuturkan untuk mengembangkan bisnis tersebut mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi UAI jangan cuma dibekali hard skill. Sebab, hard skill pada tahun-tahun mendatang akan tergantikan dengan teknologi baru, seperti big data, artificial intelligence (AI), dan robotik.
“Kami berpesan kepada pengelola Program S2 Ilmu Komunikasi agar menjadikan computer programming sebagai salah satu kompetensi yang harus dicapai mahasiswa,” ujar dia.
Paris menyebut hard skill juga tidak hanya dibuktikan melalui ijazah. Dia mengatakan hard skill perlu dilengkapi dengan sertifikat kompetensi level nasional dan internasional terkait berbagai macam kegiatan komunikasi.
Kompetensi komunikasi itu mesti mencakup konseptual skill, human skill, dan technical skill untuk top level manajemen. Dia mengatakan proses pembelajaran membutuhkan human literacy, communication, dan motivating team.
“Tak kalah penting, bekali mahasiswa dengan soft skill. Seperti komunikasi, flexibility, leadership, teamwork, dan kegiatan-kegiatan terkait manajerial,” tutur Paristiyanti. (Nurisma Rahmatika)
Sumber: https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/nbwMwqxK-uai-didorong-kembangkan-bisnis-komunikasi
0 Komentar