Suasana arus lalu lintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) KM 78 Desa Sabahbalau Kecamatan Tanjungbintang Lampung Selatan, Senin. 4 April 2022. Lampost.co/Sukisno |
Pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) PT Hutama Karya menerapkan teknologi Toll Road 4.0 yang dicanangkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) selaku regulator.
Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro menjelaskan, saat ini pengoperasian Jalan Tol Hutama Karya telah dilakukan dengan beberapa inovasi teknologi, di antaranya penerapan Intelligent Traffic System (ITS) dalam pendeteksian kondisi lalu lintas secara realtime serta penyampaian secara otomatis kepada pengguna jalan.
Kemudian Weigh in Motion (WIM) dalam menciptakan bebas kendaraan overload, Smart Closed Circuited Television (Smart CCTV), Data Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS), pengembangan aplikasi HK Toll Apps sebagai media informasi tol HK berbasis mobile, dan implementasi Speed Cam yang terintegrasi dengan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) nasional.
"Kami mempersiapkan infrastruktur teknologi baik dari sisi hardware maupun kebutuhan jaringan komunikasi guna mendukung teknologi Toll Road 4.0," kata dia, Senin, 4 April 2022.
Ia berharap, penerapan teknologi dan inovasi yang ada di jalan tol dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi dan memantau lalu lintas terkini dari ruas-ruas tol yang ingin dilintasi. Dalam teknologi ITS sudah menggunakan Artificial Intelligence. Penerapan ITS dikendalikan secara terpusat di Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPT).
Pada penggunaannya, sistem ini mendeteksi dan menganalisis kendali pendapatan tol, kendali performa peralatan tol, kendali kondisi lalu lintas melalui CCTV yang terintegrasi ke sistem ITS, kendali penanganan pothole, kendali kendaraan Over Dimension and Over Load (ODOL), hingga kendali keluhan pelanggan atau sentiment analysis dari media sosial sebagai bahan evaluasi manajemen.
Sedangkan untuk Weigh in Motion (WIM), sistem ini dapat mengukur beban kendaraan sesuai standar dan Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI), tanpa perlu menghentikan kendaraan, sehingga kendaraan yang lewat akan secara otomatis terdeteksi beban kendaraannya. Jika melewati standar JBI, maka kendaraan tersebut tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan dan diharuskan keluar melalui gerbang tol terdekat.
Kemudian untuk mendeteksi otomatis kecelakaan di jalan tol, pihaknya memasang Smart CCTV yang berfungsi untuk mendeteksi otomatis jika terjadi insiden dan kecelakaan di jalan tol, menghitung jumlah kendaraan yang melintas secara real-time, pelanggaran lalu lintas seperti berhenti di jalan tol, kendaraan lawan arah, dan jika ada perlambatan.
"Kami juga menerapkan alat untuk mengukur kepadatan lalu lintas di jalan tol melalui data RTMS. Teknologi ini menghitung volume kendaraan, occupancy, dan kecepatan rata-rata di jalan tol. Data ini kemudian dapat dipakai sebagai early warning system sebelum terjadi kepadatan di lokasi tertentu,” katanya.
Selanjutnya guna mempermudah masyarakat mendapatkan informasi seputar jalan tol, Hutama Karya juga sudah menghadirkan aplikasi HK Toll Apps. Aplikasi ini memuat konten seputar jalan tol yang bertujuan memudahkan pengguna jalan pada saat memulai perjalanan maupun di dalam perjalanan.
"Selanjutnya ada kamera ETLE yang bekerja sama dengan Polsa Lampung. Dengan adanya tilang elektronik ini seluruh pengguna jalan yang melintas dapat langsung terdeteksi oleh kamera ETLE apabila melakukan pelanggaran lalu lintas khususnya terkait kecepatan berkendara,” katanya.
Sumber: https://m.lampost.co/berita-jtts-lampung-terapkan-teknologi-i-toll-road-4-0-i.html
0 Komentar