Kominfo dan ASIOTI Cari 100 Solusi IoT Buatan Anak Negeri

 


Gelaran The 4th IoT Creation: “Recover Stronger, Collaboration Beyond Borders” ingin menjaring sebanyak 100 solusi berbasis internet of things (IoT) karya anak negeri

Gelaran ini meruakan hasil kerjasama Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI).

Menurut Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, gelaran ini merupakan upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem IoT di Tanah Air.

“Diharapkan dapat meningkatkan produktivitas Indonesia, dan mempererat kolaborasi berbagai pihak untuk membangun ekosistem IoT asli Indonesia untuk membentuk masa depan digital Indonesia di era pascapandemi COVID-19,” ujar Ismail.

Dari sisi teknologi, IoT sifatnya solusi kreatif, Ismail meyakini besar potensi bagi anak muda di Indonesia untuk membangun solusi yang mampu mengkombinasikan antara perangkat IoT dari sisi hardware serta dari sisi solusi teknologi platform dan aplikasi menjadi solusi yang menjawab kebutuhan masyarakat.

Teguh Prasetya, Ketua Umum ASIOTI menjelaskan The 4th IoT Creation: “Recover Stronger, Collaboration Beyond Borders” dibagi menjadi tiga rangkaian kegiatan utama, yaitu empowering, smart solution hunt, dan recognition award.

Kegiatan empowering terdiri dari seminar, hands-on workshop, dan kompetisi bagi tim peserta hands-on workshop. “Para peserta akan mendapat pelatihan secara langsung dan mentoring online hingga diberikan challenge pemberian modul IoT untuk dirakit menjadi sebuah solusi IoT guna diikutsertakan dalam kompetisi dengan hadiah uang tunai,” ujarnya. Kegiatan ini akan diselenggarakan di lima kota, yaitu Bandung, Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta pada Mei hingga Juli 2022.

Sementara itu, perusahaan maupun start-up penyedia solusi IoT diharapkan dapat berpartisipasi untuk mengikuti kompetisi smart solution hunt yang berfokus pada pengembangan dan pemasaran produk. Pendaftaran kompetisi ini dibuka mulai pekan depan hingga 7 Agustus 2022. Sebanyak 10 finalis akan mendapatkan mentoring bisnis, teknis, regulasi, dan pelatihan serta sertifikasi SDM berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) No.300/2020 bidang IoT.

“Pemenang akan mendapatkan fasilitas pengujian di lab uji dan sertifikasi perangkat SDPPI sehingga produknya dapat langsung masuk ke pasar,” tambah Teguh.

Joegianto, General Manager Business Development PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) mengatakan pihaknya mendukung kegiatan ini dengan menyediakan 100 modul Garuda, modul IoT pertama buatan dalam negeri yang telah bersertifikasi perangkat SDPPI.

“Kami mengharapkan modul yang diberikan kepada peserta workshop dapat diselesaikan menjadi solusi yang bermanfaat di berbagai bidang, seperti solusi IoT untuk pertanian, perkebunan, hingga kota pintar,” ujarnya.

Seminar berlangsung di lima kota, yaitu Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali dengan target 100 peserta per kota. Seminar ini juga akan disiarkan secara langsung melalui Zoom Meeting dan YouTube dengan detail sebagai berikut:

  • Bandung, 11 Mei 2022, Seminar Manufacturing dengan tema “Smart Manufacturing – Transform Your Performance”
  • Bali, 25 Mei 2022, Seminar Public Services, industrial areas, and smart cities dengan tema “Gradual digital transformation with IoT”
  • Yogyakarta, 8 Juni 2022, Seminar Small and medium-sized enterprise dengan tema “Should Your Small Business Invest in the Internet of Things?”
  • Surabaya, 17 Juni 2022, Seminar Agriculture, farm, and fisheries dengan tema “Forecast agriculture, farm, and fisheries harvest with IoT”
  • Jakarta, 7 Juli 2022, Seminar Transportation and Logistics dengan tema “Digital era for transportation and logistics business”

Sumber: https://techbiz.id/2022/04/kominfo-dan-asioti-cari-100-solusi-iot-buatan-anak-negeri/

Posting Komentar

0 Komentar