Masyarakat Indonesia Harus Kreatif dan Produktif di Era Digital

 

Ngborol bareng Legislator. Foto: Nad

Perkembangan dunia digital membawa arus tersendiri bagi kehidupan manusia dan berbagai tantangan baru pun bermunculan. Untuk itu, setiap manusia dituntut untuk mampu terus berinovasi dengan kreatif dan tetap produktif.

Tantangan tersebut dikupas tuntas dalam webinar “Ngobrol Bareng Legislator : Kreatif dan Produktif di Dunia Digital” yang menghadirkan sejumlah tokoh nasional yang sangat berkompeten di masing-masing bidangnya.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam sistem daring ini, menghadirkan Anggota Komisi 1 DPR RI Syaifullah Tamliha, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Samuel A Pangerapan dan seorang akademisi Tanah Air Sahlul Fuad.

Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi 1 DPR RI, Syaifullah Tamliha memaparkan, ruang digital membuka lebar kesempatan bagi setiap orang untuk produktif. Sejak kemajuan teknologi akibat Revolusi Industri 4.0, aktivitas manusia sampai pada titik di mana manusia acap kali tergambar dengan interkonektivitas yang cepat satu dengan yang lainnya tanpa sekat dan batasan dan tergambar dengan Slogan IoT (Internet of Things).

“Internet menawarkan banyak sekali fitur menarik yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dalam membantu kegiatan bisnis seperti perdagangan digital atau biasa disebut digital marketing,” terang Syaifullah Tamliha dalam materi yang dipaparkan, Rabu (30/3/2022).

Menurutnya, pesatnya perkembangan teknologi, dunia digital dan internet tentu juga berimbas pada dunia pemasaran yang beralih dari yang semula konvensional menjadi digital.

Senada dengannya, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Samuel A Pangerapan menjelaskan, pesatnya perkembangan teknologi yang semakin berpacu dengan adanya pandemi Covid-19 telah mendorong setiap manusia untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktivitas di ruang digital.

“Kita sedang berada di era transportasi digital. Pada awal tahun 2022 ini jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai 204,7 juta jiwa atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Saya yakin angka ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun, namun pasifnya penggunaan internet akan menimbulkan beberapa risiko, seperti penipuan online, hoaks, siber bullying dan konten-konten negatif lainnya, oleh karena itu penggunaan internet perlu dibantu dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan produktif, bijak dan tepat guna,” paparnya.

Untuk itu, sebagai akademisi, Sahlul Fuad, memaparkan bahwa berpikir kreatif memiliki banyak manfaat dalam kehidupan kehidupan kita, namun berpikir kreatif akan lebih baik apabila diimbangi dengan tindakan inovatif. Suatu inovasi dikatakan penemuan apabila merupakan kreasi atas suatu (produk atau jasa),yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.

Menurutnya, masyarakat hari ini tidak lagi menggantungkan diri terhadap informasi satu arah dari media konvensional seperti televisi, radio, dan media cetak. Namun lebih luas lagi, yakni dengan kecenderungan berselancar di dunia maya.

Sementara itu di sisi lain, perkembangan digital terus mengeluarkan produk-produk yang sangat mutakhir. Salah satunya yakni lahirnya sistem bernama Crypto dan NFT. Keduanya dapat dimanfaatkan menjadi peluang sukses baru.

“Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, menuntut peran serta masyarakat untuk adaptif dan responsif agar dapat bertahan di kehidupan kita saat ini. Kecanggihan teknologi Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) dan robotik pada sektor industri telah membawa perubahan signifikan kepada kehidupan masyarakat,” terangnya.

Melihat hal tersebut, sudah selayaknya masyarakat di Indonesia dapat memanfaatkan ruang digital untuk aktivitas yang kreatif lagi produktif. Dengan ini, masyarakat digital di Indonesia diharapkan dapat menghiasi ruang-ruang digital secara positif, dengan kegiatan-kegiatan yang kreatif lagi inovatif.

“Mari kita songsong peradaban digital ini, kita jangan hanya sebagai konsumen tetapi kita juga harus berperan sebagai produsen karena mengingat persaingan global yang semakin hari semakin ketat. pada peradaban digital ini kita bukan hanya bersaing dengan orang-orang di lingkungan sekitar, cakupan kawasan persaingan kita menjadi sangat luas dikarenakan kemajuan digital yang ada,” pungkasnya. (nad)

Sumber: https://palapanews.com/2022/03/31/masyarakat-indonesia-harus-kreatif-dan-produktif-di-era-digital/

Posting Komentar

0 Komentar