Kejahatan siber menjadi tantangan terbesar untuk dihadapi. Foto: Dok: Swiss German University |
Program Studi Magister Informatika dan Teknologi Swiss German University (SGU) mendorong kolaborasi dan pertukaran informasi untuk menjawab tantangan menghadapi kejahatan siber atau terkait cyber securityi.
Hal ini diwujudkan dalam acara 'Redefining Cyber Security to Counter Attack: An Advance Approach' pada 30-31 Maret lalu. Adapun tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan siber di era digital ini, dan pentingnya masyarakat mulai menerapkan keamanan siber. Hadirnya para mitra dari berbagai industri juga mendorong kolaborasi penelitian dalam keamanan siber.
Perwakilan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Andi Yusuf yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, keamanan siber tidak hanya menjadi tanggung jawab personal atau perusahaan. Hal ini juga perlu menjadi tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah dan industri.
Program Studi Magister Informatika dan Teknologi Swiss German University (SGU) mendorong kolaborasi dan pertukaran informasi untuk menjawab tantangan menghadapi kejahatan siber atau terkait cyber securityi.
Menurutnya, ada dua cara pendekatan kepada masyarakat dalam melakukan edukasi tentang pentingnya keamanan siber ini, yakni pendekatan eksternal dan internal.
"Pendekatan eksternal ini membutuhkan kerjasama dengan industri, swasta, dan komunitas serta salah satu di antaranya dengan perguruan tinggi. Sedangkan pendekatan internal melalui program BSSN untuk siswa dari jenjang Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi tentang edukasi cyber security," ujar Andi dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (13/4/2022).
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik dan Informasi, Maulahikmah Galinium mengatakan, bahwa sebagai aktor pendekatan eksternal, SGU berprinsip bahwa pendekatan baru diperlukan untuk mendefinisikan kembali cara keamanan siber. Untuk melawan berbagai ancaman, salah satunya dengan machine learning dan algoritma Artificial Intelligence yang dapat mengidentifikasi pola yang mencurigakan dan bahkan berbahaya.
Untuk menunjang hal itu, Maulahikmah menyebut Swiss German University terus mengaplikasikan materi keamanan siber dalam pembelajaran di kelas. Menurutnya, kurikulum di SGU terus bergerak secara dinamis. Setelah tahun 2009, SGU mulai menambahkan cyber security ini dalam pembelajaran
"Dan pada tahun 2019 mulai mengadakan kerjasama dengan Instansi pemerintah dan menambah data science dan blockchain. Tidak hanya itu, SGU juga telah mengadakan sertifikasi bidang terkait sejak tahun 2009," pungkasnya.
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220413135727-4-331374/sgu-bahas-urgensi-cyber-security-bareng-pemerintah-industri
0 Komentar