PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berkomitmen meningkatkan kinerja dan ekspansi bisnis secara menyeluruh. Untuk mendukung strategi diversifikasi, Erajaya mengembangkan ekspansi bisnis di luar bisnis utama.Perseroan ekspansi usaha dengan diversifikasi di lini bisnis food and beverage, sport lifestyle apprarel, healthcare and beauty serta computer & consumer electronics.
Kemudian Erajaya telah membentuk empat vertikal yang akan fokus pada masing-masing lini bisnis antara lain dikutip dari presentasi dan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/5/2022):
1.Erajaya Digital
Vertikal bisnis yang fokus pada core business yaitu smartphone beseta computer dan consumer electronics. Pada awal 2022, Erajaya telah mengumumkan pembentukan joint venture partnership dengan mobile world group, leader bisnis ritel consumer electronics di Vietnam untuk bersama-sama mengembangkan bisnis consumer electronic di Indonesia dengan nama Era Blue.
2.Erajaya Active Lifestyle
Vertikal bisnis yang berfokus pada produk IoT (Internet of Things), ekosistem-nya dan produk lifestyle Di pertengahan 2021, Erajaya Group mengumumkan pembentukan Joint Venture Partnership dengan JD Sports Fashion Plc untuk membuka toko ritel dengan nama JD Sports yang berfokus pada produk sports fashion apparel.
Saat ini, JD Sports Indonesia telah memilike 2 gerai di Mall Kelapa Gading dan Lippo Mall Puri, dan berencana membuka beberapa lokasi lain dalam waktu dekat.
Lini Bisnis Lainnya
3. Erajaya Food & Nourishment
Vertikal bisnis ini berfokus pada industri food & beverages (F&B). Pada lini bisnis ini telah membentuk Joint Venture Partnership dengan Grand Lucky Group untuk membuka toko grocery dengan nama Grand Lucky dan saat ini telah memiliki 2 toko yang berlokasi di Sanur Bali dan Mall of Indonesia.
Kemudian membentuk Joint Venture Partnership dengan Paris Baguette untuk membuka café-bakery Paris Baguette di Indonesia. Saat ini telah memiliki 4 toko yang berlokasi di Astha District 8, Senayan City, Pondok Indah Mall dan Summarecon Mall Bekasi.
Selain itu, perseroan juga investasi dalam bentuk kepemilikan saham ke dalam Sushi Tei Group.
4. Erajaya Beauty & Wellness
Vertikal bisnis ini yang berfokus pada produk healthcare dan beauty. Di samping mengoperasikan jaringan ritel kosmetik asal Korea Selatan, The Face Shop, vertikal ini di akhir tahun lalu membentuk Joint Venture Partnership dengan Carings Pharmacy dari Malaysia untuk membuka Apotek Wellings di Indonesia.
Selain itu, Perseroan juga menawarkan produk gaya hidup premium melalui Immsersive Tech (IT). Produk tersebut fokus pada gaya hidup masyarakat urban yang membutuhkan produk yang memudahkan dengan kualitas tinggi seperti aksesoris mobile hingga rumah.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis, Kamis, 19 Mei 2022, Wakil Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk, Hasan Aula menuturkan, Erajaya kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan shareholder value dengan berekspansi ke lini bisnis baru.
“Penambahan lini bisnis baru ini akan didukung oleh asset, infrastruktur dan know-how untuk mendorong dan mencapai skala bisnis yang diharapkan guna menciptakan kinerja yang optimal,” ujar dia.
Ia menuturkan, komitmen inilah yang menjadi fondasi Erajaya untuk dapat memberikan kepuasan pelanggan dengan menyediakan beragam produk dan layanan yang sesuai dengan trend dan gaya hidup modern.
Vertikal bisnis ini berfokus pada industri food & beverages (F&B). Pada lini bisnis ini telah membentuk Joint Venture Partnership dengan Grand Lucky Group untuk membuka toko grocery dengan nama Grand Lucky dan saat ini telah memiliki 2 toko yang berlokasi di Sanur Bali dan Mall of Indonesia.
Kemudian membentuk Joint Venture Partnership dengan Paris Baguette untuk membuka café-bakery Paris Baguette di Indonesia. Saat ini telah memiliki 4 toko yang berlokasi di Astha District 8, Senayan City, Pondok Indah Mall dan Summarecon Mall Bekasi.
Selain itu, perseroan juga investasi dalam bentuk kepemilikan saham ke dalam Sushi Tei Group.
4. Erajaya Beauty & Wellness
Vertikal bisnis ini yang berfokus pada produk healthcare dan beauty. Di samping mengoperasikan jaringan ritel kosmetik asal Korea Selatan, The Face Shop, vertikal ini di akhir tahun lalu membentuk Joint Venture Partnership dengan Carings Pharmacy dari Malaysia untuk membuka Apotek Wellings di Indonesia.
Selain itu, Perseroan juga menawarkan produk gaya hidup premium melalui Immsersive Tech (IT). Produk tersebut fokus pada gaya hidup masyarakat urban yang membutuhkan produk yang memudahkan dengan kualitas tinggi seperti aksesoris mobile hingga rumah.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis, Kamis, 19 Mei 2022, Wakil Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk, Hasan Aula menuturkan, Erajaya kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan shareholder value dengan berekspansi ke lini bisnis baru.
“Penambahan lini bisnis baru ini akan didukung oleh asset, infrastruktur dan know-how untuk mendorong dan mencapai skala bisnis yang diharapkan guna menciptakan kinerja yang optimal,” ujar dia.
Ia menuturkan, komitmen inilah yang menjadi fondasi Erajaya untuk dapat memberikan kepuasan pelanggan dengan menyediakan beragam produk dan layanan yang sesuai dengan trend dan gaya hidup modern.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat kinerja positif sepanjang 2021. Hal ini ditunjukkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih selama 2021.
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,01 triliun. Laba tersebut tumbuh 65,4 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 612 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut tersebut ditopang dari penjualan selama 2021. Penjualan naik 27,4 persen menjadi Rp 43,5 triliun jika dibandingkan 2020 sebesar Rp 34,1 triliun. Pertumbuhan penjualan tersebut disumbangkan dari penjualan telepon seluler dan tablet mencapai 79 persen pada 2021, realisasi ini meningkat dari posisi 2020 sebesar 76,3 persen.
Kemudian diikuti penjualan aksesoris dan lainnya mencapai 8,5 persen pada 2021. Kontribusi penjualan aksesoris ini juga naik dari posisi 2020 sebesar 7,4 persen.
Sementara itu, kontribusi penjualan voucher merosot dari 11,7 persen pada 2020 menjadi 8 persen pada 2021. Selain itu, penjualan komputer dan alat elektronik lainnya susut menjadi 4,4 persen pada 2021 dari periode 2020 sebesar 4,5 persen. Demikian mengutip dari presentasi perseroan, Kamis (19/5/2022).
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,01 triliun. Laba tersebut tumbuh 65,4 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 612 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut tersebut ditopang dari penjualan selama 2021. Penjualan naik 27,4 persen menjadi Rp 43,5 triliun jika dibandingkan 2020 sebesar Rp 34,1 triliun. Pertumbuhan penjualan tersebut disumbangkan dari penjualan telepon seluler dan tablet mencapai 79 persen pada 2021, realisasi ini meningkat dari posisi 2020 sebesar 76,3 persen.
Kemudian diikuti penjualan aksesoris dan lainnya mencapai 8,5 persen pada 2021. Kontribusi penjualan aksesoris ini juga naik dari posisi 2020 sebesar 7,4 persen.
Sementara itu, kontribusi penjualan voucher merosot dari 11,7 persen pada 2020 menjadi 8 persen pada 2021. Selain itu, penjualan komputer dan alat elektronik lainnya susut menjadi 4,4 persen pada 2021 dari periode 2020 sebesar 4,5 persen. Demikian mengutip dari presentasi perseroan, Kamis (19/5/2022).
Selanjutnya
Beban pokok penjualan tumbuh 25,91 persen dari Rp 30,70 triliun pada 2020 menjadi Rp 38,66 triliun. Perseroan mencatat laba bruto Rp 4,80 triliun pada 2021.
Laba bruto perseroan naik 40,93 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,41 triliun. Perseroan membukukan pertumbuhan margin ktoor dari 10 persen pada 2020 menjadi 11,1 persen pada 2021.
Perseroan membukukan beban penjualan dan distribusi naik 46,35 persen menjadi Rp 2,15 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,47 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah 7,8 persen menjadi Rp 1,16 triliun pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 1,07 triliun.
Perseroan pun meraih laba usaha Rp 1,65 triliun sepanjang 2021. Laba usaha tersebut tumbuh 50,40 persen dari periode 2020 sebesar Rp 1,10 triliun. Dengan melihat kondisi itu, perseroan meraih laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 64 pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 38.
Total ekuitas naik 13,61 persen menjadi Rp 6,46 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 5,68 triliun. Total liabilitas perseroan merosot 11,10 persen menjadi Rp 4,90 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,52 triliun. Aset naik 1,43 persen menjadi Rp 11,37 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,21 triliun.
Laba bruto perseroan naik 40,93 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,41 triliun. Perseroan membukukan pertumbuhan margin ktoor dari 10 persen pada 2020 menjadi 11,1 persen pada 2021.
Perseroan membukukan beban penjualan dan distribusi naik 46,35 persen menjadi Rp 2,15 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,47 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah 7,8 persen menjadi Rp 1,16 triliun pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 1,07 triliun.
Perseroan pun meraih laba usaha Rp 1,65 triliun sepanjang 2021. Laba usaha tersebut tumbuh 50,40 persen dari periode 2020 sebesar Rp 1,10 triliun. Dengan melihat kondisi itu, perseroan meraih laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 64 pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 38.
Total ekuitas naik 13,61 persen menjadi Rp 6,46 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 5,68 triliun. Total liabilitas perseroan merosot 11,10 persen menjadi Rp 4,90 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,52 triliun. Aset naik 1,43 persen menjadi Rp 11,37 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,21 triliun.
sumber : https://www.liputan6.com/saham/read/4966023/diversifikasi-usaha-erajaya-tambah-lini-bisnis-baru
0 Komentar