Manfaat Aplikasi AI untuk Perikanan dan Kelautan, Guru Besar IPB University: Prediksi Lebih Akurat


 Pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan di setiap sektor, tidak terkecuali dalam bidang kelautan dan perikanan.

Salah satu perkembangan teknologi yang tengah marak dibicarakan adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Prof Indra Jaya, Guru Besar Bidang Akustik Bawah Air dan Instrumentasi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menyatakan bahwa AI telah berkembang di berbagai industri dan menjadi salah satu cara untuk mempermudah segala hal yang rumit.

Uniknya, AI merupakan bentuk elaborasi pemrograman yang menstimulasi kecerdasan manusia ke dalam sebuah mesin sehingga dapat menunjang pekerjaan manusia.

“AI sebenarnya mirip dengan kecerdasan biasa yang dimiliki manusia sejak manusia ada, berupa kemampuan belajar, berpikir dan mengambil keputusan. Seiring waktu, kehidupan manusia makin kompleks. Manusia ingin proses yang tadinya berlangsung lama dapat dikerjakan dengan otomatis atau dibantu dengan alat seperti mesin agar lebih cepat dan konsisten,” ujar Prof Indra dalam talkshow Estuary Speaks Series 12, beberapa waktu lalu.

Memurutnya, AI hanya punya kemampuan untuk mengambil keputusan secara spesifik atau tugas tertentu.

AI dijalankan oleh mesin yang telah diberi program.

Namun makin lama perbedaannya semakin kecil karena pembelajaran yang terus dilakukan pada AI.

Makin banyak masukan data maka AI semakin pintar.

"Lama kelamaan AI akan bisa mengerjakan hal-hal yang berhubungan satu sama lain dan mampu melaksanakan pekerjaan yang lebih general, mendekati kemampuan kecerdasan manusia yang sesungguhnya,” tambah Prof Indra.

Menurutnya, AI dapat berkontribusi dalam banyak aspek di bidang kelautan dan perikanan. Sebagai contoh adalah identifikasi biota.

Hal ini menjadi potensial di Indonesia dengan biodiversitas keanekaragaman hayati laut yang tinggi, sehingga akan memudahkan untuk mengenali objek atau biota di laut.

Selain itu, imbuhnya, AI juga dapat digunakan untuk mengklasifikasikan sekelompok data, membuat prediksi dari analisis deret waktu dan mempelajari tingkah laku atau behaviour dari data yang ada. Sehingga bisa memprediksi lebih akurat dari manusia.

Ia mengatakan, di bidang perikanan sendiri, penggunaan AI telah diterapkan dalam proses identifikasi spesies, identifikasi karakteristik spesies (tingkah laku, gender, morfometrik), sortir benih ikan, budidaya, dan uji kesegaran ikan.

Aplikasi AI untuk bidang kelautan sendiri adalah membuat prediksi cuaca dan dinamika laut, identifikasi habitat/substrat bawah air, serta membuat peringatan dini.

Kemampuan manusia untuk mengidentifikasi dengan benar ikan random di alam katakanlah sebesar 80 persen sedangkan dengan AI ini sudah mampu mengidentifikasi dengan akurasi lebih besar dari 90 persen.

"Jika AI terus diberikan pembelajaran data-data perikanan, maka akurasinya akan lebih tinggi lagi,” jelas pakar akustik kelautan IPB University ini.

Dr Syamsul Bahri Agus selaku Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, mendukung penggunaan AI secara masif di lingkungan Fakultas Perikanan dan Kelautan untuk pengembangan bidang perikanan dan kelautan secara berkelanjutan.

"Tentu ke depannya kita sulit untuk menghindar dari AI sebab keinginan manusia yang kompleks dan ingin segala sesuatu yang cepat. Sehingga kita mau tidak mau harus mempelajari AI. Sebab, jika ingin mendapatkan hasil yang sama secara cepat dan konsisten dengan tingkat error yang rendah, jawabannya ada pada AI," ujar Dr Syamsul.

sumber : https://bogor.tribunnews.com/2022/05/16/manfaat-aplikasi-ai-untuk-perikanan-dan-kelautan-guru-besar-ipb-university-prediksi-lebih-akurat?page=2

Posting Komentar

0 Komentar