Kemendikbudristek menggunakan pendekatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka guna mendorong mahasiswa menguasai keterampilan digital. Hal itu dilakukan untuk membantu para mahasiswa membekali diri secara mandiri pada pengetahuan dan keterampilan digital. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Nizam mengatakan bahwa, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi digital sangat cepat akan sangat sulit bagi para mahasiswa untuk beradaptasi jika masih menggunakan pendekatan konvensional.
“Karenanya kita menggunakan pendekatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka melalui micro credentials 1 semester,” kata Nizam saat dihubungi di Jakarta, Senin (23/5/2022).
Nizam menuturkan melalui pendekatan micro credentials 1 semester sehingga mahasiswa dengan latar belakang bidang apapun dapat belajar dan mengembangkan kompetensi digital baru seperti kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), machine learning, deep learning dan lainnya dengan mendapatkan bobot 20 satuan kredit semester (SKS) bahkan lebih dari para pelaku dan perusahaan teknologi.
“Bahkan bisa sampai 2 semester atau 40 SKS. Mereka mendapat sertifikat kompetensi yang diakui oleh dunia industri bila lulus program pelatihan tersebut,” ujarnya.
Menurut Nizam, program-program MBKM micro credentials dan program magang industri bersertifikat ini dirancang dalam bentuk project based learning, untuk memastikan mahasiswa kompeten.
"Penting bagi kita untuk memastikan generasi muda kita mampu menghadapi era revolusi industri 4.0 ini, terutama dengan kompetensi AI, machine learning, deep learning, dan bidang lain yang dibutuhkan industri ini," ucapnya.
Nizam menyebutkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 1.000 perguruan tinggi yang menyelenggarakan lebih dari 10.000 program studi (prodi) terkait teknologi digital dengan jumlah mahasiswa lebih dari 800.000 orang.
Adapun lulusan yang dihasilkan setiap tahun lebih dari 150.000 sarjana dan diploma bidang teknologi digital meliputi ilmu komputer, teknologi informasi, informatika, kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) bisnis digital, dan lainnya.
Potensi talenta digital Indonesia diprediksi bisa memberikan kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 4.434 triliun pada tahun 2030 mendatang. Hal tersebut diutarakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Mira Tayyiba bahwa pengembangan literasi dan kecakapan digital memiliki urgensi yang besar dalam mewujudkan transformasi digital yang inklusif, memberdayakan dan berkelanjutan, sekaligus untuk mendorong upaya bersama dalam mempercepat pemulihan ekonomi yang lebih tangguh.
sumber : https://investor.id/national/294592/tingkatkan-keterampilan-digital-berlajar-kampus-merdeka-diterapkan-bagi-mahasiswa
0 Komentar