Ciptakan Alat Pemurni Air, Mahasiswa UPER Juara di Ajang Internasional


 Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Pertamina (UPER) menciptakan alat pemasok sekaligus permurni air dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT).

Ketiga mahasiswa tersebut adalah: Muhammad Rozan Miqdad, Nadiya Mayuda Putri, dan Fadhlan Adha. Gagasan ini berhasil menghantarkan ketiga mahasiswa meraih Juara 3 dan gelar ‘ Honorable Mention ’ pada kompetisi bergengsi internasional bertajuk ‘NXPlorers’. Ajang ini diinisiasi oleh perusahaan migas multinasional, Shell.

Menurut Rozan, salah satu anggota tim, daerah yang dipilih adalah kawasan Kampung Baru Kubur, Jakarta Utara. Kawasan ini sering mengalami kelangkaan air bersih karena lokasinya yang jauh dari sumber air bersih.

“Sumber air terdekat yang kami pilih untuk dialirkan ke wilayah ini adalah Kali Krukut. Namun, kondisinya kurang layak untuk dikonsumsi karena tercemar dengan berbagai zat. Sehingga, sebelum dialirkan kami perlu untuk memurnikan airnya dengan metode reverse osmosis menggunakan Water Treatment Plant (WTP),” ungkap Rozan dalam keterangan pers, Rabu (1/6/2022).

Reverse Osmosis (RO) merupakan teknologi pemurnian air dengan menggunakan lapisan penyaring berteknologi tinggi untuk menghilangkan ion, molekul, dan partikel besar dari air. Proses penyaringan ini menghasilkan air yang tidak hanya aman untuk penggunaan mandi, cuci, kakus (MCK) sehari-hari, tetapi juga aman untuk dikonsumsi secara langsung.

Ada pun untuk menyuplai kebutuhan listrik, menurut Nadiya, tim menambahkan inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) jenis bifacial. Penggunaan panel surya bifacial ini, menurut Nadiya, diharapkan dapat menghasilkan energi yang lebih besar daripada penggunaan panel surya biasa.

“Bedanya dengan panel surya biasa, panel surya jenis ini memungkinkan untuk menghasilkan daya dari kedua sisinya. Satu sisi menerima cahaya dari matahari, sisi satunya menerima cahaya dari permukaan yang dapat memantulkan cahaya matahari. Untuk mengoptimalkan kinerjanya, PLTS bifacial ini juga terintegrasi dengan solar tracking,” pungkas Nadiya.

Selain jauh dari sumber air bersih, wilayah Kampung Baru Kubur yang padat penduduknjuga sering mengalami kebocoran pipa penyalur air bersih akibat ativitas warga. Sehingga, pasokan air yang jumlahnya sudah sedikit, menjadi terkontaminasi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Fadhlan, anggota tim lain mengatakan, tim memasangkan sistem berteknologi Internet of Things (IoT), pada pipa yang digunakan untuk menyalurkan air ke rumah-rumah warga. “Sistem ini memakai mikrokontroler dengan sensor-sensor yang menggunakan prinsip IoT.

Sensor tersebut dapat memberikan informasi jumlah debit air yang sedang mengalir secara real-time. Sehingga, jika ada kebocoran pipa bisa langsung diatasi,” jelas Fadhlan.

Bagi siswa-siswi yang ingin mempelajari ilmu rekayasa energi listrik dan ingin menjadi ahli elektronika, dapat bergabung di Program Studi Teknik Elektro Universitas Pertamina (UPER).

Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) dan Ujian Masuk Online periode Mei - Juni untuk Tahun Akademik 2022/2023. Universitas Pertamina juga menyediakan beasiswa dengan nilai total mencapai 23 Milyar Rupiah. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id

sumber : https://edukasi.sindonews.com/read/785555/211/ciptakan-alat-pemurni-air-mahasiswa-uper-juara-di-ajang-internasional-1654070784?showpage=all

Posting Komentar

0 Komentar