AI Jadi Gaya Hidup Baru bagi Industri di Tengah Masa Peralihan dari Pandemi



Masa peralihan yang terjadi akibat pandemi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat sebagai konsumen dari produk industri atau bisnis mengalami perubahan perilaku.

Perubahan perilaku konsumen ini dapat dilihat melalui tingkat konsumsi akan kebutuhan teknologi artificial intelligence (AI) sehingga banyak perusahaan menawarkan produk atau jasa ke end-customer dengan bantuan partisipasi dari enabler seperti startup sehingga mereka dapat beradaptasi dengan teknologi baru.

“Kecerdasan buatan dapat membantu kita bekerja secara efisien, dan implementasi solusi kecerdasan buatan yang berbasis deep learning bisa membantu menghasilkan analisis data lebih akurat sehingga dapat mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik,” ujar Rama Raditya, CEO & Founder dari Qlue dalam kesempatan media gathering webinar bertajuk AI For Post Pandemic:  Making Sustainable Business to Thrive yang dilaksanakan pada Rabu (27/7/2022).

Menurutnya, pemanfaatan AI bagi industri diprediksi mampu meningkatkan efisiensi operasional perusahaan hingga mencapai 30% dan meningkatkan produktivitas karyawan sampai 80%, sesuai dengan prediksi Mckinsey pada 2021.

AI juga membantu dalam proses operasional menjadi lebih efektif dan efisien ketika diimplementasikan di lapangan. Misalnya saja melalui pemanfaatan ekosistem teknologi digital berbasis AI seperti yang dikembangkan oleh Qlue, menjadikan proses operasional akan bersifat end-to-end sehingga lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas bisnis.

"Optimalisasi ekosistem digital ini menjadi kunci pengembangan bisnis yang sejalan dengan pertumbuhan konektivitas di Indonesia demi meningkatkan stabilitias dan skalabilitas bisnis," tukasnya.

Sumber     : https://wartaekonomi.co.id/read432579/ai-jadi-gaya-hidup-baru-bagi-industri-di-tengah-masa-peralihan-dari-pandemi


Posting Komentar

0 Komentar