SAS Ungkap 5 Hal Jakarta sebagai Smart City Terbaik Dunia




 

JAKARTA, investor.id - Kondisi Jakarta saat ini sangat layak untuk dikembangkan menjadi sebuah kota pintar (smart city), dari segi kultur, ekonomi, juga swadaya masyarakat yang mulai berkembang dan melek teknologi. Bahkan bisa disebut sebagai leader dari banyak kota di negara-negara Asia Pasific lainnya.

“Kami sudah membantu banyak kota di dunia untuk mewujudkan kota pintar dengan memaksimalkan analitik data dan sistem keamanan yang terbaik, dari pengalaman saya Jakarta bisa dikatakan leader untuk kota pintar di seluruh dunia yang pernah kami tangani,” ujar Jennifer Robinson, Direktur Global Government Strategic Advisor SAS Institute .

Sebagaimana diketahui, pada 2021 lalu, di tengah Pandemi Covid-19, Jakarta Smart City (JSC), Badan Layanan Umum Daerah di bawah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, menggandeng SAS Indonesia untuk memberikan dukungan dalam perumusan pembuatan kebijakan berbasis data dan intervensi kebijakan melalui platform dan kemampuan analitis yang canggih. Melalui kemitraan ini, DKI Jakarta mampu mengembangkan konsep smart city yang semakin hari semakin mumpuni.

Jennifer menyebutkan ada lima hal yang men jadikan Jakarta sebagai leader dari kota-kota di Asia Pasifik dan dunia. Menurutnya yang pertama adalah adanya leadership vison yang jelas tentang smart city, Jakarta memilki pemimpin yang memiliki visi dan roadmap yang jelas kedepannya. Akan kemana kota ini kedepannya.

Kedua adalah dalam mewujudkan visi misi yang baik tersebut, Jakarta memiliki startegi dan perencanaan yang baik. Ketiga, tidak hanya sekedar sebuah rencana namun eksekusi yang baik juga menjadi hal yang menjadikan Jakarta memimpin sebagai kota pintar.

Dalam melakukan eksekusinya Jakarta memiliki kesungguhan untuk melakukannya dengan dukungan sumber daya manusia yang mumpuni. Ada sekitar 200 orang yang secara khusus dipekerjakan untuk menangani ini. Keberadaan SDM ini menjadi perihal keempat kenapa Jakarta menjadi yang terbaik. Yang terakhir atau yang kelima. Jakarta selalu berbagi dan terbuka untuk menerima masukan dengan kota-kota lain di Indonesia bahkan dunia untuk saling berbagi seputar konsep smart city.

Senada dengan Jennifer, Febrianto Siboro, Managing Director SAS Institute Indonesia, menambahkan pentingnya Integrasi data untuk menunjang keakuratan hasil akhirnya. Menurutnya akurasi dari sebuah hasil data analitik khususnya di Jakarta, haruslah tidak berdiri sendiri. Namun perlu adanya sinergi dari kota-kota penopang di sekitar Jakarta.

Febri menjelaskan, berbicara Jakarta tidak bisa lepas dari BODETABEK sebagai kota pendukung, terutama bicara seputar mitigasi banjir di Jakarta. Perlu adanya one data yang terintegrasi agar data yang dihasilkan lebih akurat.

“Tingkat keakuratan data AI yang disinkronisasi jika seluruh data dari berbagai wilayah di Jakarta telah terkumpul dan terintegrasi dengan baik, maka tingkat akurasinya sangat tinggi. Pengalaman sebelumnya tingkat deviasi dari bank data yang dimiliki hanya 2,8% dari 50 juta data yang dimiliki oleh SAS” Jelas Febri.

Pemerintah provinsi saat ini dapat memanfaatkan analitik canggih dan teknologi AI (Artificial Intelligent) untuk memungkinkan penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien saat mengembangkan kota pintar, contohnya dalam perjalanannya menuju Jakarta one data yang mana satu NIK akan terintegrasi untuk semua kebutuhan kependudukan.

Selain itu, SAS juga mensupport banyak pemerintahan di Dunia termasuk DKI yang menerapkan AI serta memiliki keamanan data yang mumpuni untuk melindungi privasi data kependudukan.

Harapan SAS dari visi dan misi yang dimilikinya, Indonesia untuk saat ini Jakarta dapat menjadi the next big smart city, yang memanfaatkan kecanggihan teknologi tidak hanya untuk kemudahan dan praktis, tetapi juga untuk kemajuan kultur, society, dan juga segi perekonomian masyarakatnya. Dan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.

Sumber     : https://investor.id/national/300758/sas-ungkap-5-hal-jakarta-sebagai-smart-city-terbaik-dunia

Posting Komentar

0 Komentar