JATIMTIMES - Polresta Malang Kota mendukung upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam program smart city melalui penguatan Aplikasi Jogo Malang Presisi dan Traffic Accident Claim System (TACS).
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan, dalam memperkuat Aplikasi Jogo Malang Presisi dan TACS, pihaknya telah melakukan penandatanganan naskah kerja sama dengan 9 rumah sakit dan 15 instansi.
Di antaranya, Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, Rumah Sakit Umum (RSU) Hermina Tangkubanprahu, Rumah Sakit (RS) Lavallette, RS Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), RSU Universitas Islam Malang (Unisma), RSU Panti Nirmala, RS RKZ Panti Waluya dan Persada Hospital.
Lalu juga terdapat beberapa instansi, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran (PMK), Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jasa Raharja, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Telkom, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Umum Daerag Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, Dinas Lingkungan Hidup, serta beberapa instansi lainnya.
Perwira yang akrab disapa Buher ini menuturkan, jika masyarakat menemukan sebuah persoalan seperti membutuhkan daftar rumah sakit untuk berobat, maka dapat mencari informasi daftar rumah sakit terdekat melalui Aplikasi Jogo Malang Presisi.
Selain itu juga dapat meminta bantuan kepada relawan untuk dijemput serta dibantu pengurusan melalui BPJS Kesehatan.
"Misalnya kejadian lakalantas, unit laka tidak bekerja sendiri, bekerja dengan dishub, setelah itu bekerjasama dengan rumah sakit dan jasa raharja. Begitu juga dengan tacs menginput data bekerjasama dengan rumah sakit serta diberikan asuransi jasa raharja," ungkap Buher kepada JatimTIMES.com, Selasa (2/8/2022).
Selain itu, perwira dengan tiga melati dipundaknya ini menerangkan, bahwa masyarakat jika di tengah jalan menemukan kabel Telkom maupun PLN yang menggelantung dan membahayakan pengendara maupun pejalan kaki, maka dapat melaporkan melalui Aplikasi Jogo Malang.
"Untuk diketahui, jika kamu ingin berjalan cepat ya silahkan berjalan sendiri. Kalau ingin berjalan jauh ayo kita jalan sama-sama, artinya dengan diintegrasikan dan dikolaborasikan aplikasi ini dengan 24 instansi dan rumah sakit ini bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat," jelas Buher.
Pihaknya juga telah menginstruksikan kepada 840 anggota Polresta Malang Kota untuk mengaktifkan Global Positioning System (GPS) agar memudahkan penanganan atas laporan masyarakat melalui Aplikasi Jogo Malang Presisi yakni Panic Button.
"Pengguna aplikasi ini juga akan kita nilai setiap bulan, siapa yang aktif dan memberikan input ini akan kita berikan reward kepada yang bersangkutan," ujar Buher.
Setidaknya selama beroperasinya Aplikasi Jogo Malang Presisi, per hari mendapatkan 10 sampai 15 laporan. Di mana dari laporan-laporan tersebut, Aplikasi Jogo Malang Presisi dan TACS secara otomatis akan mengintegrasikan dengan instansi berwenang.
"Aplikasi ini sangat memberikan manfaat bagi masyarakat karena dalam aplikasi ini dapat mempermudah masyarakat untuk menerima pelayanan dari berbagai aspek kebutuhan sehari-hari yang lebih praktis dan lebih mudah serta ekonomis karena dapat diakses selama 24 jam," tandas Buher.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Polresta Malang Kota melalui penguatan Aplikasi Jogo Malang Presisi dan TACS. Di mana terintegrasinya aplikasi tersebut dengan berbagai instansi, membuat pelayanan lebih mudah, efektif dan efisien.
"Jadi cikal bakal Smart City telah di rintis oleh beliau (Kapolresta Malang Kota) ini sudah lengkap sekali ada Smart Goverment, Smart Economy, Smart Mobility, Smart Environment, Smart Living, dan smart People. Jadi siapapun pemimpin Forkopimda Malang ini sudah tinggal menjalankan saja apa yang sudah di gagas oleh Kapolresta Malang Kota ini," pungkas Sutiaji.
0 Komentar