Percepat Ekonomi Digital, Pemerintah Geber Industri Software

 


JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya siap untuk terus mengakselerasi upaya transformasi digital melalui pengembangan industri peranti lunak (software) dan konten. 

Hal ini untuk mendukungperubahan perilaku masyarakat yang cenderung bergeser dari aktivitas konvensional menjadi serba digital, pada masa pandemi covid-19. Di Indonesia, perkembangan teknologi yang pesat merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari tanpa terkecuali.

 “Program-program peningkatan kemampuan industri software dan konten dalam negeri harus terus dijalankan dan diperluas,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/8).

Perubahan perilaku tersebut berdampak pada capaian ekonomi digital Indonesia, yang menjadi tertinggi di Asia Tenggara pada 2021 dengan nilai ekonomi mencapai US$70 miliar. Ke depannya, nilai ekonomi digital ini diperkirakan mampu mencapai US$146 miliar pada 2025 dan dapat naik delapan kali lipat di 2030.

Salah satu langkah strategis yang telah dijakankan Kemenperin adalah melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) pengembangan industri software dan konten beberapa waktu lalu. Ajang yang bertujuan untuk percepatan ekonomi digital ini dihadiri lebih dari 1.000 peserta di Jakarta.

Menurutnya, mencapai target ekonomi digital di kisaran US$146 miliar pada 2025 bukanlah sesuatu yang mustahil, karena semestinya bisa diraih. Dirinya secara khusus mendorong agar software aplikasi, gim, dan animasi, untuk bisa dimanfaatkan sebagai produk dalam pengembangan ekonomi digital. 

“Selain itu, industri artificial intelligence, big data, serta teknologi lainnya yang diperlukan dalam ekonomi digital juga perlu kita jalankan,” paparnya.

Tingkatkan SDM
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier menyatakan, terdapat lima technopark binaan Kemenperin yang bisa menjadi wadah untuk mengembangkan industri software konten seperti aplikasi, games, dan lain-lain.


Silahkan bergabung dalam DIGITAL TRANSFORMATION CAPTAIN Newsletter , gabung sekarang di : https://www.linkedin.com/newsletters/digital-transformation-captain-6962936298374389760/

 “Saat ini, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal ILMATE akan mendorong pengembangan industri cyber security,” tegas Taufiek.

Ke depan, harapannya, Indonesia dapat menghasilkan SDM dan infrastruktur berkaitan dengan industri cyber security. Serta berkontribusi menjaga cyber space Indonesia dari serangkaian ancaman serangan siber.

Sementara itu, Anggota DPR RI sekaligus penggiat ekonomi digital, Ravindra Airlangga yang bertindak sebagai narasumber juga menjelaskan bahwa e-commerce atau lokapasar adalah sektor pendorong yang mampu untuk mendominasi pertumbuhan ekonomi digital. 

Pertumbuhan e-commerce diproyeksikan mencapai US$104 miliar pada 2025. Agar dapat mencapai target proyeksi tersebut, Indonesia perlu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) digital bertalenta, agar dapat berkontribusi aktif.

Menurut data e-conomy SEA 2021, e-commerce merupakan sektor pendorong yang mendominasi pertumbuhan ekonomi digital. “Kita perlu menyiapkan SDM talenta digital agar bisa turut berkontribusi dan bukan sekadar menjadi penonton,” ungkap Ravindra.

Selanjutnya, Ashari Abidin dari Asosiasi Piranti Lunak dan Telematika Indonesia (ASPILUKI) menyampaikan, tren digitalisasi di semua bidang industri masih terus meningkat dengan pesat. Oleh karena itu, dirinya memotivasi anak muda untuk turut berkontribusi dalam digitalisasi industri dengan menuangkan kreativitasnya dalam bentuk start-up. 

 “ASPILUKI siap mewadahi para teknokrat muda yang ingin mendirikan start-up,” ujar Ashari.


SUMBER     : https://www.validnews.id/ekonomi/percepat-ekonomi-digital-pemerintah-geber-industri-software

Posting Komentar

0 Komentar