Budaya Digital Jadi Kebutuhan: Kolaborasi Multimedia, Bisnis, dan Keamanan Siber

 


Budaya digital telah tumbuh dan menjadi kebutuhan masyarakat modern, dalam memanfaatkan teknologi digital.

Digitalisasi juga telah berkembang menjadi digital marketing, yang memudahkan interaksi pelanggan (konsumen) dan penyedia (produsen), dalam penyediaan barang dan jasa.

Orang dapat sukses atau berhasil dalam bisnis dan kehidupannya, dengan memanfaatkan budaya digital yang ada saat ini.

Hal itu menjadi perbincangan dan diskusi menarik dalam kuliah umum mahasiswa Politeknik Bhakti Semesta (PoliBest) Salatiga, yang disampaikan praktisi Budaya Digital, Citra Pratiwi, Jumat 16 .

Seminar yang dibuka Direktur Politeknik Bhakti Semesta Dr Drs Anwar Sukito Ardjo MKom itu, dihadiri mahasiswa dari dua angkatan, yakni Jurusan Teknologi Rekayasa Multimedia, Jurusan Bisnis Digital, dan Jurusan Rekayasa Keamanan Siber.

"Digitalisasi bukan hanya bicara tentang internet, tetapi juga adanya komunitas dan manusia di dalamnya sebagai user (pengguna). Dalam proses digitalisasi harus memahami bahasa supaya mengerti tentang budaya. Budaya juga terdapat dalam digitalisasi yang disebut budaya digital."

"Integrasi dari semua perubahan kebiasaan, struktur, nilai dan ekosistem, membentuk budaya digital, di mana transformasi digital sangat berperang dalam proses pemanfaatan teknologi digital yang kini telah menjadi budaya," kata Citra Pratiwi, yang juga merupakan seniman multidisiplin, kurator, dan penulis tersebut.

Menurut Citra, sebagai pengguna media, harus mengajak untuk membangun budaya digital yang sehat, dan menjauhi budaya buruk, karena menghambat untuk berkarya.

Digitalisasi juga tidak lepas dengan digital marketing, yaitu perjualan yang terintegrasi memanfaatkan media digital.

Melalui berbagai mediadigital marketing mendapatkan banyak solusi untuk memenuhi tujuannya, yaitu menjangkau pelanggan dengan lebih efektif dan efisien.

Budaya digital juga sangat erat kaitannya dengan keamanan siber, yakni untuk membangun pola relasi yang sehat, mencegah kejahatan dan melindungi aset, serta membangun budaya sehat dalam penggunaan digital.

Keamanan siber dapat dijadikan menjadi budaya dalam era digital, untuk bisa menciptakan jaminan aman bagi penggunanya.

Dalam pemanfaatan budaya digital, harus dapat memecahkan masalah, berpikir kritis, kreatif, memiliki manajemen yang baik, dapat berkoordinasi dengan pihak lain.

Memiliki kecerdasan emosional yang baik, berani membuat keputusan dan memberi pendapat atau analisis, fokus kepada pelayanan satu dengan yang lain, mampu dan mau bernegosiasi, serta memiliki keluwesan dalam menerapkan keilmuannya.

Dengan memahami budaya digital, pebisnis akan mampu melakukan digitalisasi, melakukan kolaborasi bisnis, menciptakan kreativitas dan inovasi, menangkap peluang dan risiko bisnis, serta mengintegrasikan perilaku dan mindset.



Halo Sobat Siber..

Webinar Road To National Cybersecurity Connect (NCC) 2022 dengan tema “Protecting the Data, Protecting the Future” merupakan salah satu agenda penting dalam rangkaian kegiatan menuju National Cybersecurity Connect 2022. 

Berikut surat undangan dan rundown acara yang dapat diunduh https://bit.ly/3DfZYOR

Sehubungan dengan hal tersebut, kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada:


Hari & Tanggal    : Rabu, 21 September 2022

Waktu                    : 09.00 - 12.00 WIB

Platform                : Zoom Live Streaming


Informasi lebih lengkap dapat Bapak/Ibu temukan pada surat undangan resmi yang kami lampirkan.

Untuk konfirmasi kehadiran, silakan melakukan registrasi pada link berikut

https://s.id/webinar2_ncc2022

Besar harapan kami atas kehadiran Bapak/Ibu pada acara tersebut. Demikian undangan ini kami sampaikan, kami ucapkan terima kasih.


Salam,

National Cybersecurity Connect 2022



www.ncsc.co.id

Sumber     : https://www.suaramerdeka.com/teknologi/pr-044738013/budaya-digital-jadi-kebutuhan-kolaborasi-multimedia-bisnis-dan-keamanan-siber?page=2

Posting Komentar

0 Komentar