2023, Pasar Cloud RI Tembus US$ 933 Juta


 JAKARTA, investor.id - International Data Corporation, perusahaan riset pasar global, memproyeksikan nilai pasar bisnis penyimpanan virtual komputasi awan (cloud) di Indonesia (RI) tembus US$ 933,63 juta pada 2023, tumbuh 25% dari pencapaian tahun 2022 sekitar US$ 747,15 juta. Pertumbuhannya didukung adopsi yang terus meningkat, terutama pada korporasi dan dorongan digitalisasi oleh pemerintah.

Bahkan, dalam proyeksinya, Associate Market Analyst IDC Indonesia Nabila Jasmine menyampaikan, pasar cloud di Tanah Air berpotensi mencapai nilai 1.380,84 juta atau US$ 1,38 miliar pada 2025 dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya (growth year on year) 20,5%.

“Pertumbuhannya didorong oleh prioritas bisnis organisasi yang kini berfokus pada akselerasi digital dengan mengoptimalkan cloud untuk mencapai business agility, efisiensi, dan menciptakan customer experience yang lebih baik untuk
meningkatkan profitabilitas,” ujar Nabila kepada Investor Daily di Jakarta, dikutip Senin (9/1/2023).

Menurut dia, dukungan pemerintah dalam membuat regulasi terkait adopsi teknologi informasi juga telah mendorong organisasi, khususnya di sektor yang mengelola data sensitif, seperti perbankan. Regulasi pemerintah meningkatkan kepercayaan mereka dalam menyimpan dan mengelola data pada solusi berbasis cloud.

Sementara itu, berdasarkan survei Cloud AP IDC, total pasar layanan cloud publik di Indonesia yang diperkirakan mencapai US$ 1,3 miliar tahun 2025 punya tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (compounded annual growth rate/CAGR) sebesar 28,1% dalam lima tahun (2020-2025).

Hanya pada 2021 saja, 81% responden organisasi di Indonesia mengindikasikan bahwa perusahaannya akan meningkatkan layanan cloud dalam 12 bulan ke depan. Hal ini menunjukkan peluang yang sangat besar bagi perkembangan bisnis cloud.

Research Manager di IDC Thailand Prapussorn Pechkaew menjelaskan, ada beberapa penggerak pasar untuk layanan cloud di negara-negara Asia Tenggara, termasuk  Indonesia, yakni modernisasi infrastruktur, lebih banyak pilihan wilayah/pusat data cloud, kemampuan pengembangan internal, low-code/no-code untuk mendorong efisiensi pengembangan, ekonomi digital dan start-up, pengalaman pelanggan, dan perencanaan sumber daya perusahaan cloud (ERP).

Selain hal-hal tersebut di atas, kebijakan dan inisiatif pemerintah menjadi pendorong penting bagi perkembangan pasar cloud di Indonesia, termasuk dalam mendukung roadmap ekonomi digital Indonesia.

“Contoh inisiatif pemerintah Indonesia saat ini adalah pembangunan Pusat Data Nasional untuk government cloud oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang ditargetkan untuk mendukung layanan pemerintah dan tata kelola data di sektor publik,” tutur Prapussorn.

Keberadaan PDN diharapkan dapat mendorong terciptanya operasi data yang lebih efisien dan aman. Nantinya, data dari pemerintah pusat dan daerah dapat dikonsolidasikan untuk pembuatan kebijakan berbasis data.

sumber : https://investor.id/it-and-telecommunication/318674/2023-pasar-cloud-ri-tembus-us-933-juta

Posting Komentar

0 Komentar