.png)
Jakarta: Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran (Unpad) Atiek Rostika Noviyanti mengatakan beragam perangkat pintar Internet of Things (IoT) tidak lepas dari peran material pendukung. Hal ini memerlukan peran ahli kimia mengembangkan material yang dibutuhkan untuk mendukung kinerja perangkat pintar.
“Di balik perangkat itu ada material canggih dan unik yang bisa menjadi sensing, memberikan informasi kepada user setelah data itu diolah,” kata Atiek dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Material Futuristik untuk Menyokong Infrastruktur IoT” dikutip dari laman unpad.ac.id, Selasa, 24 Januari 2023.
Guru Besar Departemen Kimia tersebut mengungkapkan berbagai hal di alam sekitar maupun tubuh manusia bisa dikembangkan menjadi sumber energi. Dia mencontohkan keringat manusia mengandung berbagai material yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi, mulai dari alat pendeteksi kesehatan hingga baterai.
“Jika ide tersebut mampu ditangkap dan dikembangkan menjadi perangkat sederhana, maka sesuatu yang ada dalam tubuh kita itu tidak akan terbuang begitu saja,” ujar dia.
Contoh lainnya, pemanfaatan limbah cangkang telur. Atiek menuturkan limbah cangkang telur memiliki kandungan kalsium sangat tinggi dan bisa menjadi sumber menyintesis hydroxypatite (HAp). Material yang menjadi kajian Atiek ini berperan memproduksi dental material.
Dia mengatakan bagi seorang ahli kimia, struktur terbuka dalam HAp sangat memungkinkan dimodifikasi lagi. Modifikasi struktur akan memperluas aplikasi tidak lagi hanya untuk pengembangan produk dental material saja.
“Bahkan bisa menjadi sel elektrolit dalam bahan bakar,” tutur dia.
Atiek mengatakan ahli kimia, khususnya pada bidang rekayasa material berperan dalam pengembangan, memodifikasi, hingga mendesain suatu material. Proses ini akan menghasilkan sifat material yang lebih unik.
Sehingga, bisa digunakan untuk pengembangan perangkat pintar yang lebih mudah digunakan dan mampu mengontrol yang diinginkan pengguna. Atiek menyebut melalui kolaborasi disiplin ilmu lainnya, material ini dapat menjadi perangkat yang bisa membantu sekaligus memberikan banyak informasi kepada penggunanya dengan tingkat akurasi yang baik.
Contoh lainnya, pemanfaatan limbah cangkang telur. Atiek menuturkan limbah cangkang telur memiliki kandungan kalsium sangat tinggi dan bisa menjadi sumber menyintesis hydroxypatite (HAp). Material yang menjadi kajian Atiek ini berperan memproduksi dental material.
Dia mengatakan bagi seorang ahli kimia, struktur terbuka dalam HAp sangat memungkinkan dimodifikasi lagi. Modifikasi struktur akan memperluas aplikasi tidak lagi hanya untuk pengembangan produk dental material saja.
“Bahkan bisa menjadi sel elektrolit dalam bahan bakar,” tutur dia.
Atiek mengatakan ahli kimia, khususnya pada bidang rekayasa material berperan dalam pengembangan, memodifikasi, hingga mendesain suatu material. Proses ini akan menghasilkan sifat material yang lebih unik.
Sehingga, bisa digunakan untuk pengembangan perangkat pintar yang lebih mudah digunakan dan mampu mengontrol yang diinginkan pengguna. Atiek menyebut melalui kolaborasi disiplin ilmu lainnya, material ini dapat menjadi perangkat yang bisa membantu sekaligus memberikan banyak informasi kepada penggunanya dengan tingkat akurasi yang baik.
.png&description=Guru Besar Unpad Ungkap Peran Ahli Kimia dalam Pengembangan Produk IoT){kind=link}
0 Komentar