TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menjaring calon investor baru di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada perhelatan World Economic Forum (WEF) pada 16 Januari hingga 20 Januari 2023 di Davos, Swiss.
Di kegiatan ini, Pemerintah Indonesia mendirikan Indonesia Pavilion dengan mengusung tema Experience Indonesia Kepala Otorita IKN Bambang Susantono di depan para investor di Davos menjelaskan, bahwa pemerintah memahami pentingnya kepastian hukum bagi investor.
"Saat ini IKN telah memiliki payung hukum yang kuat, sehingga rencana pembangunannya dipastikan akan terus berlanjut," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (22/1/2023).
Mengenai peluang investasi di IKN Nusantara, menurut Bambang ada beberapa sektor yang memiliki peluang bagus.
Antara lain, transportasi, pendidikan, energi baru dan terbarukan, industri pertanian berkelanjutan, teknologi kota cerdas, dan sebagainya.
Hingga saat ini, lebih dari 70 perusahaan swasta telah mengirimkan letter of intent ke Otorita IKN dan menyatakan minat berinvestasi di IKN termasuk 11 pernyataan dari perusahaan Malaysia yang baru-baru ini disampaikan pada Otorita IKN di hadapan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
"Melihat perkembangan ini, kami yakin IKN akan terus menarik banyak investor, baik dari dalam negeri maupun mancanegara," pungkas Bambang.
Diketahui, 80 persen dari anggaran pembangunan IKN Nusantara akan dibiayai oleh swasta dan saat ini IKN telah masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional.
Selain itu, pemerintah menargetkan dapat menggelar Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di sana pada 17 Agustus 2024.
0 Komentar