Kaspersky: Perusahaan Harus Waspadai Ancaman Cyber Security Ini


 Ancaman melalui Malware-as-a-Service, serangan via cloud, dan beberapa jenis ancaman cyber security lainnya harus diwaspadai enterprise dan sektor pemerintahan di tahun ini, menurut Kaspersky.

Para peneliti Kaspersky Security Services menyebutkan serangan yang diluncurkan para peretas berulang kali merugikan individu, perusahaan, dan bahkan dapat mengancam cyber security negara.

Serangan ini  tidak hanya merugikan secara finansial dan mengancam privasi pribadi,  tapi juga bisa merusak reputasi perusahaan. Laporan ini adalah bagian dari Kaspersky Security Bulletin (KSB) – rangkaian prediksi dan laporan analitik tahunan tentang perubahan penting dalam dunia cyber security.

Inilah serangkaian ancaman terhadap cyber security yang akan relevan dengan bisnis dan sektor pemerintahan di tahun 2023 ini.

Aktor ransomware semakin banyak memposting tentang insiden peretasan baru yang sukses mereka lancarkan terhadap bisnis di blog mereka. Jumlah publikasi semacam itu bertambah pada tahun 2022. 

Jumlah puncaknya melebihi 500 per bulan, dan ini terjadi beberapa kali antara akhir tahun 2021 dan paruh pertama tahun 2022. Ini sebanding dengan 200 hingga 300 postingan yang diamati setiap bulan oleh para ahli di awal tahun 2021. 

Para peretas juga terpantau aktif pada akhir tahun lalu: yaitu di bulan September dan November, Kaspersky Digital Footprint Intelligence masing-masing melacak sekitar 400 dan 500 postingan.

Penjahat dunia maya biasanya menjangkau korban secara langsung. Namun sekarang mereka segera memposting tentang pelanggaran keamanan di blog mereka, seperti mengatur penghitung waktu mundur untuk publikasi data yang bocor alih-alih meminta tebusan secara pribadi. 

Tren ini diprediksi Kaspersky akan terus berkembang di tahun 2023 karena taktik ini menguntungkan para penjahat dunia maya, entah korban membayar atau tidak. Data sering dilelang, dengan tawaran penutupan terkadang melebihi uang tebusan yang diminta.

Posting blog tentang pemerasan menarik perhatian media, dan beberapa aktor yang kurang dikenal mungkin memanfaatkan ini pada tahun 2023, dengan mengeklaim bahwa mereka diduga telah meretas sebuah perusahaan. Apakah peretasan itu benar-benar terjadi atau tidak, laporan kebocoran tersebut dapat merugikan bisnis. 

Menurut Kaspersky, kunci untuk tetap aman adalah mengidentifikasi pesan-pesan ini secara tepat waktu dan memulai proses respons yang serupa dengan yang diterapkan dalam insiden keamanan informasi.

Kebocoran data pribadi tingkatkan risiko email korporat

Para ahli di Kaspersky memperkirakan tren kebocoran data pribadi akan berlanjut hingga tahun 2023. Meskipun pengaruhnya secara langsung terhadap privasi individu, cyber security perusahaan juga berisiko. 

Orang sering menggunakan alamat email kantor untuk mendaftar ke situs pihak ketiga, yang dapat terkena kebocoran data. Ketika informasi sensitif seperti alamat email dapat diakses publik, hal itu dapat menarik perhatian para penjahat dunia maya dan memicu diskusi tentang potensi serangan terhadap organisasi di situs web darknet. Selain itu, data dapat digunakan untuk phishing dan rekayasa sosial.

Para ahli juga memperkirakan serangan ransomware tumbuh serupa karena munculnya alat malware-as-a-service (MaaS). 

Kompleksitas serangan akan meningkat, artinya sistem otomatis tidak akan cukup untuk memastikan keamanan yang lengkap. Selain itu, teknologi cloud akan menjadi vektor serangan yang populer, karena digitalisasi meningkatkan risiko keamanan siber. Selain itu, penjahat dunia maya akan lebih sering menyadap situs web gelap pada tahun 2023 untuk membeli akses ke organisasi yang sebelumnya disusupi.

Para ahli juga memperkirakan serangan ransomware tumbuh serupa karena munculnya alat malware-as-a-service (MaaS). 

Kompleksitas serangan akan meningkat, artinya sistem otomatis tidak akan cukup untuk memastikan keamanan yang lengkap. Selain itu, teknologi cloud akan menjadi vektor serangan yang populer, karena digitalisasi meningkatkan risiko keamanan siber. Selain itu, penjahat dunia maya akan lebih sering menyadap situs web gelap pada tahun 2023 untuk membeli akses ke organisasi yang sebelumnya disusupi.

“Lanskap ancaman berkembang pesat, dan perusahaan dipaksa untuk beradaptasi dengan cepat. Untuk melindungi bisnis besar atau lembaga pemerintahan dari tren ancaman, perlu untuk memantau jejak digital organisasi. Penyelidikan mendalam dan menanggapi insiden menjadi sangat penting, karena tidak mungkin untuk dapat selalu menghentikan penyerang sebelum mereka menembus perimeter. Namun, mencegah laju serangan dan membatasi potensi kerusakan adalah tugas yang sangat layak dilakukan," jelas Anna Pavlovskaya, analis Security Services, Kaspersky.

Laporan lengkap tentang ancaman keamanan perusahaan pada tahun 2023 dapat diakses di Securelist.com

Para peneliti Kaspersky merekomendasikan sejumlah langkah untuk melindungi organisasi dari ancaman yang terus berkembang, di antaranya memperbarui software pada semua perangkat yang digunakan untuk mencegah penyerang menyusup ke jaringan dengan mengeksploitasi kerentanan. 

Kaspersky juga menyarankan penggunaan Intelijen Ancaman terbaru untuk tetap mengetahui TTP sebenarnya yang digunakan oleh pelaku ancaman.

Organisasi juga disarankan menggunakan Intelijen Jejak Digital untuk membantu analis keamanan menjelajahi pandangan musuh tentang sumber daya perusahaan, menemukan vektor serangan potensial yang tersedia bagi mereka, dan mengaplikasikan pertahanan yang disesuaikan dengan itu.

sumber : https://infokomputer.grid.id/read/123666708/kaspersky-perusahaan-harus-waspadai-ancaman-cyber-security-ini?page=2

Posting Komentar

0 Komentar