Optimalkan Teknologi Digital, RSUD Wonogiri Canangkan Soediran Smart Hospital


 RADARSOLO.ID-Memasuki usia ke-67, RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri kembali melakukan terobosan. Salah satunya menggagas Soediran Smart Hospital. Menjadi rumah sakit pelat merah yang lebih canggih.

Bakal ada sejumlah perubahan menuju rumah sakit yang computerized. Di antaranya launching e-medical record dengan aplikasi generic open source (GOS) dari Kementerian Kesehatan.

“Itu kami gunakan untuk mendukung Soediran Smart Hospital. Kami lebih manfaatkan teknologi informatika,” ujar Direktur RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Jumat (13/1/2023).

Nantinya, setiap dokter spesialis dibekali tablet yang di dalamnya terdapat aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS). Data pasien bisa di-input lewat tablet dan terintegrasi dengan server serta layanan penunjang. Salah satunya hasil hasil pemeriksaan laboratorium. Data akan langsung masuk ke nomor rekam medis pasien.

“Itu bisa dibaca langsung dokter lewat tablet milik dokter. Termasuk hasil radiologi, seperti rontgen dan lainnya. Dengan begitu, proses administrasi dan pengambilan keputusan lebih cepat,” terang Adhi.

Selain itu, menyongsong HUT ke-67, RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso juga menjalankan kebijakan kamar rawat inap standar (KRIS). Pilot project-nya dilakukan di Bangsal Anggrek.

Menurut Adhi, itu juga diatur oleh Kemenkes dalam hal standarisasi ruangan. Jadi, standar perawatan di semua rumah sakit bakal sama.

“Jadi semua standarnya sama. Contohnya, satu ruangan isinya berapa, jarak antartempat tidur, sirkulasi udara dan lainnya. Itu proses standarisasi lewat KRIS,” kata dia.

Selain itu, dalam rangka HUT ke-67 RSUD Wonogiri, rumah sakit setempat memberikan penghargaan kepada karyawan/karyawati teladan yang dinilai memiliki dedikasi, kerja, sikap, dan peran yang tinggi demi kemajuan RSUD. Termasuk penghargaan terhadap instalasi yang angka pertumbuhan pelayanan sangat baik.

RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso juga peduli dengan lingkungan dan mendukung program prioritas Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Salah satunya, civitas hospitalia bergotong royong membantu warga sekitar rumah sakit yang membutuhkan bedah rumah.

“Kami ikut membantu penyelesaian RTLH (rumah tidak layak huni). Kami sudah survei. Ada lima RTLH di sekitar rumah sakit. Hasil gotong royong, bisa ikut membantu tiga titik dulu. Dua RTLH lain bakal dibantu pada momentum lainnya,” ungkap Adhi.

Ditambahkannya, RSUD Wonogiri mendukung program pemerintah daerah Wonogiri bebas stunting 2024. Catatam Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri terdapat 146 anak bawah dua tahun (baduta) stunted atau pendek. Sebagai informasi, stunted bukan berarti stunting.

“Kami lakukan skrining ulang. Ada dua lokasi, di Kantor Kecamatan Tirtomoyo dan Balai Desa Sukoharjo untuk mendekatkan akses,” katanya.

Selain menyasar baduta, juga dilakukan pelayanan terhadap calon pengantin dan ibu hamil untuk mencegah stunting(al/wa)

sumber : https://radarsolo.jawapos.com/daerah/wonogiri/13/01/2023/optimalkan-teknologi-digital-rsud-wonogiri-canangkan-soediran-smart-hospital/

Posting Komentar

0 Komentar