TRIBUNKALTIM.CO - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyiapkan lahan sekitar 2 hektare di dekat Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Lahan seluas ini akan digunakan membangun fasilitas data center.
Dilansir dari Tribunnews.com, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengatakan Indonesia telah menjadi negara dengan revenue data center terbesar di Asia Tenggara.
Indonesia kata dia, diperkirakan memiliki pendapatan 2,84 miliar dolar AS di pasar data center pada tahun 2022, dan diproyeksikan mencapai 3,01 miliar dolar AS pada 2023.
"Menurut data terakhir, Indonesia diperkirakan memiliki pendapatan sebesar 2,84 miliar dolar AS di pasar data center pada tahun 2022, dan diproyeksikan akan mencapai 3,01 miliar dolar AS pada 2023," kata Arif dalam keterangannya, Jumat (3/2/2023).
Arif menerangkan sektor telekomunikasi Indonesia terus alami perkembangan. Pendapatan di pasar layanan telekomunikasi diproyeksikan mencapai 16,72 miliar dolar AS pada tahun 2023 dengan segmen pasar terbesar adalah data seluler.
Adapun konektivitas dan data center menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dalam transformasi digital, dan merupakan infrastruktur utama dalam menunjang perluasan digitalisasi.
Berkenaan dengan hal tersebut, PT MettaDC Teknologi Indonesia bekerja sama dengan APJII menyiapkan lahan seluas 2 hektar di dekat wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur untuk pembangunan data center.
"APJII sangat berharap kerja sama dan kolaborasi dengan Metta DC dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, yang semakin membutuhkan keandalan konektivitas dan layanan aplikasi," beber dia.
Presiden Direktur MettaDC, Sukoco Halim mengatakan data center di Indonesia semakin meluas dan berkembang. Hal ini kata dia sejalan dengan pengguna internet di Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya.
Diketahui dalam hasil survei APJII, pengguna internet alami kenaikan dari 175 juta menjadi 210 juta terhitung pada periode 2021-2022.
"Jadi kita akan menyiapkan dan memfinalkan untuk bagian roadmap MettaDC di IKN," kata dia.
"Kenaikan ini tentunya juga didukung oleh infrastruktur digital, meliputi jaringan telekomunikasi, internet exchange, dan data center," jelas dia.
Ia pun berharap kerja sama membangun data center bersama APJII dapat meningkatkan dukungan fasilitas internet di Indonesia.
Melalui data center yang terkoneksi pada aplikasi digital, lanjut dia, Indonesia berpotensi menjadi pasar baru untuk teknologi maju. Apalagi jika disokong dengan internet yang memadai untuk mendukung kemajuan bisnis di Indonesia.
"Di tahun 2022 pengguna internet semakin meluas di Indonesia, berdasarkan hal demikian di tahun 2023 merupakan sasaran tepat untuk dapat berkolaborasi dengan APJII dalam mewujudkan fasilitas infrastruktur Internet yang memadai," ungkapnya. (*)
0 Komentar